Surabaya – Membaiknya perekonomian diperkirakan akan meningkatkan daya beli masyarakat. Utamanya menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri.
PT Indofood Sukes Makmur Tbk Divisi Bogasari memprediksi menjelang puasa nanti penjualan tepung terigu bisa meningkat hingga 20 persen. ”Secara tahunan, penjualan terigu menjelang puasa selalu mengalami kenaikan sebesar 10 hingga 20 persen,” kata Vice President (VP) Sales Bogasari Area 3, Julius Ronadi di sela Festival Bogasari, Surabaya, Minggu (4/2/2024).
Julius menuturkan, penjualan akan sedikit menurun di awal puasa namun akan kembali menanjak sekitar seminggu jelang Lebaran. “Biasanya 1 minggu menjelang lebaran uang THR cair dan orang banyak berbelanja, di situ penjualan mulai naik,” katanya.
Secara umum, Bogasari optimistis kinerja tahun ini akan semakin bersinar seiring adanya pesta demokrasi. Untuk penjualan terigu di wilayah Jawa Timur, Bogasari yakin bisa meningkatkan kinerja hingga 5 persen dibanding realisasi penjualan di tahun kemarin yang mencapai sekitar 20.000 ton per bulan.
“Ada banyak faktor yang menjadi pemacu, diantaranya adanya momen pemilu tahun ini, banyak kampanye, ekonomi juga sudah stabil, sehingga permintaan terigu naik,” ungkap Julius.
Dari sisi harga menurutnya juga relatif stabil karena komponen-komponen yang menentukan kenaikan harga terigu seperti kurs dolar, harga gandum di negara asal dan freight atau kargo kapal juga relatif normal.
“Saat ini semua komponen tersebut cukup dibanding tahun sebelumnya sehingga kami optimis harga terigu, termasuk menjelang lebaran tidak ada masalah, tidak ada kenaikan. Saat ini harga terigu Bogasari yang level paling bawah, terigu payung berada dikisaran Rp 180 ribu per 25 kg,” katanya.
Adapun kebutuhan terigu di wilayah Jawa Timur secara keseluruhan mencapai 35.000 ton hingga 40.000 ton per bulan. Sementara serapan pasar untuk terigu Bogasari mencapai sekitar 20.000 ton atau sekitar 55-60 persen.
Jika dilihat dari jenis terigu, maka yang berkontribusi terbesar adalah terigu Segitiga Biru mencapai 40 persen, disusul Lencana Merah 30 persen dan sisanya ada Cakra Kembar dan lainnya,
“Kami masih menjadi market leader di Jatim, walaupun persaingan pasar cukup ketat, karena ada banyak pabrik terigu besar di sini, seperti Wilmar,” tandasnya.
Agar pasar tetap bergairah dan permintaan terus naik, maka Bogasari gencar melakukan kampanye “Terigu harus ada di setiap dapur masyarakat Indonesia”.
Di sisi lain, Bogasari juga berupaya bagaimana terigu bisa mengangkat pertanian lokal, mendorong masyarakat untuk mengkreasikan masakan berbahan dasar terigu dengan komoditas lokal daerah yang melimpah.info/red
Berita Lainnya
OJK Dorong Penguatan BPR dan BPRS Jawa Timur
Kolaborasi Telin dan Citra Connect Perkuat Ekonomi Digital Indonesia
KPPU Dorong BUMN Ikuti Program Kepatuhan Persaingan Usaha