
Surabaya,pustakalewi.com – Program Studi Arsitektur UK Petra dan Perpustakaan UK Petra menggelar kegiatan daring bertajuk “Bedah Buku Living and Learning in Dignity” pada Kamis, 29 April 2021 pukul 10.00-11.00 WIB. “Sebenarnya buku ini pernah di tulis tahun 2015 lalu dalam Bahasa Indonesia dengan hanya menampilkan empat desain saja akan tetapi kini mengalami pengembangan dengan menambahkan topik kekinian seperti desain Rumah Anti Covid-19. Buku ini ditulis oleh tujuh orang termasuk saya.”, ungkap Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc., selaku dosen prodi Arsitektur UK Petra.
Acara bedah buku yang berjumlah 150 halaman ini akan mendatangkan empat pembicara yaitu Gunawan Tanuwidjaja S.T., M.Sc., penulis buku ini dan dosen Arsitektur UK Petra; Dr. Arina Hayati S.T., M.T., penulis buku ini, disabilitas daksa, dan seorang dosen Jurusan Arsitektur ITS; Tutus Setiawan, M.Pd. salah satu guru disabilitas netra yang menjadi nara sumber desain rumah, apartemen dan sekolah; dan terakhir nara sumber tamu Faisal Rusdi, seorang anggota Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) dan juga aktivis disabilitas.
Gunawan yang kini tengah berada di Kota Brisbane, Australia menjelaskan salah satu yang baru dalam buku dan menjawab kebutuhan saat ini adalah desain rumah Anti Covid-19. “Sebuah rumah antar-generasi untuk dua pasangan disajikan dengan konsep Rumah Normal Baru yang Anti-Covid-19. Dua fasilitas unik yang menonjol ialah ruang tamu yang terpisah dan terbuat dari kaca dan tempat membersihkan diri sebelum masuk ke rumah yang menjadi persyaratan baru pada masa Covid-19.”, rinci Gunawan.
Desain ini dapat di terapkan di Surabaya pada perumahan menengah ke atas, dengan tanah berukuran 12 meter x 30 meter. Penulis mengusulkan kontrol terhadap akses tamu untuk mencegah penyebaran Covid-19. Maka dari itu lahirlah usulan desain ruang tamu normal-baru dengan jendela kaca memisahkan tamu dan penghuni rumah.
Tak hanya itu, untuk memerangi Covid-19 tim penulis membuat area pembersihan untuk pengguna yang pulang ke rumah. Area ini difasilitasi untuk pengguna kursi roda, lansia, dan pengguna non-disabilitas lainnya.
Terdapat delapan desain bangunan yang disajikan buku ini terkait kebutuhan penyandang disabilitas dan orang lanjut usia. Delapan desain ini antara lain lima buah desain rumah aksesibel; satu desain apartemen aksesibel; satu desain sekolah anti-banjir dan aksesibel; dan satu desain rumah Anti-Covid-19.pr/red/mwp
Berita Lainnya
BEM Ubaya Ikut Meriahkan Gelaran Sincia Run 2025
Ciputra Education Bangun Fasilitas Gedung Life Sciences Kedokteran
ITS Borong Penghargaan Kinerja Keuangan dari Kemenkeu