20 March 2025

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Universitas Ciputra Dorong Kemandirian Perempuan Marjinal untuk lebih mandiri

6 / 100
IMG 20221221

Surabaya,pustakalewi.com – Sekolah Perempuan merupakan bagian dari program Gender Watch, sebuah inovasi program yang sudah cukup lama dijalankan oleh lembaga Kelompok Perempuan dan Sumber-sumber Kehidupan (KPS2K). Sekolah Perempuan ini merupakan sekolah non formal yang dibentuk dengan tujuan melakukan upaya advokasi baik isu kesetaraan gender, inklusi disabilitas, maupun inklusi sosial,
Universitas Ciputra Surabaya berkolaborasi dengan Kelompok Perempuan dan Sumber- sumber Kehidupan (KPS2K) melakukan pendampingan dengan judul pengabdian “Penguatan Kapasitas Kewirausahaan Perempuan Marjinal di Sekolah Perempuan Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik”. melalui Program Insentif pengabdian masyarakat terintegrasi dengan MBKM berbasis kinerja IKU bagi perguruan tinggi swasta (PTS) 2022, Pengabdian ini menggunakan skema Kegiatan Kemandirian Masyarakat, Ketua pengusul kegiatan pengabdian masyarakat Gabriela Laras Dewi Swastika, S.I.Kom., M.A dengan anggota Prof. Dra. Jenny Lukito Setiawan, M.A., Ph.D., Psikolog dan Soelistyowati, S.Pd., M.Pd. kegiatan ini berlangsung pada tanggal 10 dan 17 Desember 2022.
Gabriela Laras Dewi Swastika, S.I.Kom., M.A menjelaskan bahwa kegiatan ini melihat fakta perempuan sering dihadapkan pada tantangan yang mempengaruhi keberlangsungan usahanya. Salah satunya adalah beban rumah tangga yang tinggi dimana perempuan harus juga mengurus rumah tangga dan mengasuh anak sambil menjalankan usaha.
“Tantangan lainnya adalah terbatasnya akses pada pelatihan kewirausahaan, minimnya pemahaman penggunaan teknologi digital dan kesulitan perempuan dalam mendapatkan akses permodalan dari lembaga formal. Untuk itu kami memberikan pendampingan bagi mitra peserta didik sekolah perempuan di kec. Wringinanom ini terkait mindset kewirausahaan perempuan, pelatihan membatik dan menjahit.” Ungkap Gaby sapaan akrab dosen ilmu komunikasi ini.
Gaby menambahkan Literasi keuangan juga dibutuhkan agar perempuan dapat memahami risiko usaha, mampu memilih dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan, memiliki perencanaan keuangan yang baik, dan akan membantu dalam mengambil keputusan terkait usahaya. Wirausaha perempuan memiliki potensi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Iva Hasanah selaku direktur Kelompok Perempuan dan Sumber- sumber Kehidupan (KPS2K) dan juga inisiator Sekolah Perempuan menjelaskan bahwa ini merupakan program kolaborasi sangat bermannfaat selain menjadi perempuan entrepreneur juga sarana proses healing bagi penyitas kekerasan seksual dan pernikahan.

“Harapannya kerjasama ini berlanjut, program ini adalah stimulan bagi pengembangan program kewirausahaan pada kelompok sekolah perempuan kami melihat dibandingkan dengan laki-laki, wirausaha perempuan juga memiliki tantangan dalam pencatatan keuangan. Minimnya pengetahuan pencatatan keuangan berdampak pada pengelolaan keuangan usaha yang tidak baik.

Perempuan kerap mencampur adukkan keuangan usaha dan rumah tangga. Semoga kedepannya wawasan kelompok perempuan ini bertumbuh dan juga berbuah” ungkap Iva.

Patut diketahui bahwa kegiatan ini Unversitas Ciputra selain memeberikan pendampingan kewirausahaan social juga memberikan bantuan berupa alat produksi batik bagi 20 orang dan juga memberikan 5 mesin jahit untuk produksi pakaian. Info/red

6 / 100