16 November 2025

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Sahabat AI Sebut Artificial Intelligence Bukan Ancaman Tetapi Peluang

51 / 100 SEO Score

edukasi Sahabat Ai Malang

Malang – Artificial Intelligence (AI) kini bukan lagi ranah eksklusif para insinyur atau ilmuwan komputer. Teknologi yang dulunya terdengar kompleks ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari, baik di bidang pendidikan, pertanian, kesehatan, hingga industri kreatif dan usaha mikro. Menyadari hal tersebut, komunitas edukasi digital seperti Sahabat AI (SAI) mulai gencar mengampanyekan pentingnya edukasi AI yang inklusif bagi semua kalangan.

Menurut Delima D. Sekarmira, SE, yang akrab dipanggil Dilla pendiri komunitas Sahabat AI Malang menyampaikan edukasi AI bukan sekadar soal teknis, tetapi juga membangun literasi digital yang kuat, etis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“AI bukan untuk menggantikan manusia, tapi memperkuat potensi manusia. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara memanfaatkannya secara tepat dan bertanggung jawab,” ujarnya saat membuka pelatihan AI di Gedung Malang Creative Center (MCC), yang diikuti oleh pelajar, guru, pelaku UMKM, dan konten creator, Selasa (8/7/2025) kemarin.

Peran AI dalam kehidupan modern kian luas. Dari membantu guru merancang materi ajar, hingga mempercepat layanan kesehatan melalui sistem diagnosis cerdas. Maka dari itu, mempelajari AI memberi banyak manfaat nyata seperti menambah wawasan digital tentang teknologi yang digunakan sehari – hari, meningkatkan kesiapan karier menghadapi transformasi digital di dunia kerja yang semakin cepat, memperluas kreativitas seperti membuat desain, tulisan, musik, hingga animasi berbasis AI.

Selanjutnya, AI juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data, misalnya dalam bisnis atau pengelolaan keuangan rumah tangga. Kemudian kemampuan AI juga dioptimalkan untuk membantu UMKM dan Kreator mempercepat produksi publikasi dan content.

“UMKM dan konten kreator kini menjadi kelompok sasaran utama dalam edukasi AI karena kebutuhan akan efisiensi dan inovasi yang sangat tinggi,” jelasnya.

Dalam pelatihan praktis yang digelar oleh komunitas SAI, kata Delima, peserta bisa belajar langsung cara menggunakan AI untuk membuat konten promosi otomatis (caption, video, desain visual), efektifitas untuk melakukan riset pasar cepat dan tepat sasaran, menggunakan chatbot untuk layanan pelanggan 24 jam, peran AI dapat menekan biaya operasional hingga 60 – 70 %.

Meski menjanjikan banyak keuntungan, penggunaan AI juga menyimpan sejumlah risiko jika tidak digunakan dengan bijak. Di antaranya yaitu munculnya ketergantungan teknologi yang mengurangi nalar kritis, penyalahgunaan data pribadi pelanggan, hilangnya sentuhan manusia dalam pelayanan atau produk kreatif, bias algoritma yang dapat menciptakan diskriminasi dalam keputusan otomatis.

Untuk menghindari dampak negatif dan memaksimalkan manfaat AI, SAI mengembangkan program pelatihan dengan pendekatan 4 pilar yaitu edukasi sejak dini dan lintas usia, kurikulum AI sederhana untuk anak – anak, remaja, guru, dan lansia.

Disamping itu juga integrasi nilai etika dengan mengenalkan konsep transparansi algoritma, keamanan data, dan tanggung jawab sosial. Kemudian dengan pelatihan praktis dan kontekstual.

Kegiatan yang dilaksanakan Dilla senantiasa memiliki fokus pada kebutuhan pelaku usaha, kreator konten, dan komunitas lokal. Selanjutnya dengan kolaborasi bersama berbagai lintas sektor baik pemerintah, sekolah, komunitas, dan pelaku industri berjalan optimal untuk merealisasikan misi agar dapat tercapai dengan baik.

Dalam pelatihan bertajuk “AI untuk Semua” yang diadakan SAI pada tanggal 7 Juli 2025 di MCC Malang, 31 peserta mengikuti pelatihan AI untuk pemula. Peserta tidak hanya diajarkan cara menggunakan alat AI populer, tapi juga dilatih cara berpikir kreatif dan etis dalam proses digitalisasi untuk optimalisasi usaha maupun karya.

Serangkaian kegiatan edukasi juga kedepan digelar, selanjutnya di tanggal 25 Juli 2025, kelas AI video Cinematic juga akan dilaksanakan SAI dan terbuka untuk masyarakat. Transformasi digital di dunia sudah tidak bisa dihindari lagi.

Namun, dengan edukasi AI yang inklusif dan humanis, masyarakat tidak hanya menjadi penonton revolusi teknologi, melainkan sebagai aktor utama dalam menciptakan masa depan yang cerdas dan berkelanjutan. AI bukan ancaman, tetapi peluang, asal digunakan dengan bijak, sadar, dan bertanggung jawab.

51 / 100 SEO Score