
Pustakalewi.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan potensi cuaca ekstrem di sejumlah provinsi masih ada jelang tahun baru.
”Mengingatkan kepada teman-teman pemerintah daerah di Jawa, Bali, NTB (Nusa Tenggara Barat), kemudian Sulawesi Selatan, yaitu potensi hujan lebat hingga sangat lebat,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta.
Abdul juga memperingatkan agar wilayah-wilayah yang merupakan langganan bencana hidrometeorologi tertinggi. Seperti Provinsi Jawa Barat khususnya Kabupaten Bogor untuk berhati-hati pada banjir dan rawan longsor.
”Tidak terkecuali meskipun hujan sedang hingga lebat di Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Maluku, Papua. Aceh masih ada daerah yang belum kering, sehingga dikhawatirkan kemudian daerah-daerah yang baru saja terkena banjir juga kembali basah,” kata Abdul Muhari.
BNPB meminta kesiapsiagaan masyarakat dan peran dari pemerintah daerah, aparat TNI-Polri, dan BPBD, termasuk komunitas. Abdul menyarankan untuk kesiapsiagaan bencana cuaca ekstrem di tingkat masyarakat dengan mengaktifkan siskamling di tingkat RT dan RW.
”BMKG sudah menyampaikan di beberapa provinsi tadi cuaca ekstrem akan menurun sampai ke tahun baru setiap malam pergantian. Dan harus melihat benda-benda kalau cuaca hujan deras sudah terjadi lebih dari 2 jam, segera evakuasi secara mandiri dan masyarakat pun harus mau evakuasi secara mandiri,” ujar Abdul.
BNPB juga mengingatkan kesiapsiagaan masyarakat akan cuaca ekstrem saat akan berwisata pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Masyarakat yang berwisata di kawasan sungai, air terjun, dan pantai perlu waspada.
”Untuk masyarakat yang berlibur di aliran sungai dan air terjun, terutama saat ini sedang tren berwisata glamping jika terjadi hujan lebat lebih dari dua jam harus bersiaga. Kalau terjadi hujan lebih dari 2 jam visibility (pandangan) kita kurang. Segera naik ke tempat yang lebih aman. Tunggu sampai hujan reda 1-2 jam, lihat apabila tidak terjadi peningkatan debit signifikan baru kita kembali,” terang Abdul.
Kemudian untuk masyarakat yang berwisata di pinggir pantai, Abdul mengingatkan agar selalu memastikan informasi cuaca ekstrem dari BMKG. ”Karena biasanya membawa gelombang pasang. Itu benar-benar ter-update di lokasi di mana kita sedang berwisata,” tutur Abdul Muhari.
BMKG telah menyampaikan pada libur Natal dan Tahun Baru 2023 potensi cuaca ekstrem masih ada karena adanya anomali cuaca di beberapa tempat.
Kementerian Perhubungan telah menyampaikan ada 44 juta masyarakat yang bepergian untuk liburan dan di tengah pandemi Covid-19 yang mulai landai, masyarakat sudah mulai bebas bepergian. Info/red
Berita Lainnya
PCU Jadi Tuan Rumah Lomba Kreativitas Mahasiswa 2024
BNPB Sebut Tidak Ada Korban Jiwa Akibat Gempa Beruntun di Jawa Timur
Ini Hasil Pertemuan Jilid 2 PDI Perjuangan dan PPP