Jakarta, Pustakalewi, Akun Facebook bernama Dewi Tunjung Biru membagikan sebuah screenshot chat WhatsApp melalui postingannya yang mengklaim bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas merupakan bagian dari kelompok Kristen radikal dan berkedok mualaf agar diterima NU jawa Timur.

“Siapa Yaqut Cholil, Mereka dari kelompok Kristen radikal yang berlindung di balik Gereja katedral Jakarta, Pion dari zionis AS (1996) berpura pura menjadi Mualaf, Dengan berkedok Mualaf untuk bisa diterima di kalangan NU Jatim menyusup ke kader PDIP jadi kader koloni dgn Banser Ansor yang disetel oleh taipan James Riady dan Hendra Priyono, Ingat Ahmadiyah dulu Yaqut Cholil salah satu tokoh pendukung Ahmadiyah 2004, Akrab dengan PBNU dan dipersiapkan untukjadi ketua umum Ansor 2014 yang lalu, Suport dana dari taipan via Gereja katedral dan PDIP serta Ansor Banser, Banser Ansor kader kadernya hampir 80% kader Neo Komunis yunior ex anak tapal kader PKI sekarang Menag, Dia dipersiapkan sejak 2017 yang lalu bakalan buat heboh melegalkan UU LGBI kaum lesbian,gay dll, Yaqut Cholil masih satu misi dengan gembong Islam liberal yang menyusup ke NU bahkan Abdul moqsith Ghozali yang masuk melalui referensi KH Ma’aruf Amin,” demikian narasinya.
Menurut sumber NU Online, Gus Yaqut, sapaan akrabnya, tumbuh di lingkungan relijius, yakni di Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Ia dibimbing dan dibina langsung ayahandanya yang merupakan ulama terkemuka asal Rembang, KH Cholil Bisri, kakak KH Ahmad Mustofa Bisri.
Di samping aktif berkegiatan di pesantren, ia juga menempuh studi di pendidikan umum, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Studi perguruan tingginya juga ia tempuh di kampus umum, yakni Universitas Indonesia (UI) pada jurusan Sosiologi. Aktivitasnya di tengah masyarakat sudah lama digelutinya. Saat menempuh studi di UI, ia juga aktif di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Depok sebagai salah seorang pendiri.
Pengalamannya terus terpupuk hingga di usianya yang ke-30 tahun, ia memutuskan terjun ke politik praktis dan terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Rembang dari partai yang didirikan ayahnya bersama KH Abdurrahman Wahid dan para kiai lainnya, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di tahun yang sama, 2005, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010. Kemudian, lima tahun berikutnya, ia terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2015-2019 sebagai Pengganti Antarwaktu (PAW) menggantikan Hanif Dhakiri yang dilantik menjadi Menteri Ketenagakerjaan. Saat itu, ia duduk di Komisi VI meliputi bidang Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN, Standardisasi Nasional.
Gus Yaqut kembali menjadi Anggota DPR RI pada periode 2019-2024 di Komisi II meliputi bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria. Di samping aktifitasnya di dunia politik, Gus Yaqut juga mengabdikan dirinya sebagai Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor 2011-2016. Kemudian, ia pun secara aklamasi diamanahi sebagai Ketua Umum PP GP Ansor 2015-2020 pada Kongres XV di Pondok Pesantren Pandanaran, Yogyakarta.
Jadi tuduhan yang menyatakan bahwa Menag Yaqut Cholil berasal dari kelompok Kristen radikal adalah HOAX. /sw
Berita Lainnya
Omicron Sengaja Disebarkan Melalui Pesawat Udara? Cek Fakta
Sejarawan Ini Mengatakan Hari Jadi Kota Surabaya Bukan 31 Mei 1293