Surabaya – Mahasiswa program studi (prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika (Undika/STIKOM Surabaya), Tegar Prasetiyo, membuat sebuah jam tangan tactile berbahan dasar utama limbah kayu yang bisa digunakan penyandang tunanetra.
Tegar panggilan akrabnya menceritakan awalnya ia ingin membantu teman-teman penyandang tuna netra untuk melihat waktu.
Berdasarkan observasi yang dilakukan Tegar, jam tangan tuna netra begitu besar, sehingga butuh effort lebih bagi teman-teman tuna netra untuk menggunakannya.
Jam tangan tactile ini sudah dikembangkan di negara lain, namun material yang digunakan tergolong susah untuk dijangkau.
Lantas Tegar menyederhanakan jam tangan tactile, memanfaatkan limbah kayu kain batik.
Kain batik digunakan untuk melapisi tali jam tangan, sedangkan resin printer yang dihasilkan oleh limbah kayu digunakan pada body utama jam tangan.
“Saya modifikasi ulang sedemikian rupa agar konsep jam tangan tactile ini bisa diterapkan dalam karya saya.”, ucap mahasiswa angkatan ’23.
Jam tangan tactile ini diberi nama ‘Jago Kluruk’ memiliki filosofi yaitu ayam jago digunakan sebagai penanda waktu, karena pada jam tertentu, ayam jago akan berkokok.
Tegar mengaku memiliki ide ini sejak di bangku SMA dan baru bisa merealisasikannya sekarang. Menghabiskan waktu enam bulan untuk merancang produk ini.
Bambang Hariadi selaku dosen pembimbing mengatakan terkesan dengan ide yang dimunculkan oleh Tegar.info/red
Berita Lainnya
Ciputra Education Bangun Fasilitas Gedung Life Sciences Kedokteran
ITS Borong Penghargaan Kinerja Keuangan dari Kemenkeu
dr. Cyntia Puspa Pitaloka, M.Kes. Ungkap 3 Rahasia “DOI” Jauhkan dari Virus HMPV