Surabaya – Mahasiswa Kamboja dan Taiwan yang melakukan studi pertukaran pelajar di Universitas Ma Chung mempelajari keberagaman agama di Indonesia.
Kantor Kerjasama Urusan Internasional (KKUI) Universitas Ma Chung mengajak para mahasiswa internasional mengunjungi Klenteng Eng An Kiong yang berlokasi di Jl. R.E. Martadinata No.1, Kotalama, Kec. Kedungkandang, Kota Malang.
Para mahasiswa internasional diiterima langsung oleh Rudi Ketua Kelenteng En An Kiong. Lalu mengajak mereka berkeliling ke semua ruangan di dalam Klenteng.
Rudi menjelaskan bahwa Klenteng En An Kiong memiliki 3 misi utama, yakni agama, budaya, dan sosial. Seperti dalam misi budaya, kerap ditenampilkan budaya Tionghoa.
Mahasiswa internasional yang mengikuti program ini nampak antusias mendengar keterangan Rudi tentang Eng An Kiong.
Terlebih mereka cukup familiar dengan bangunan klenteng yang ada di negaranya. Meskipun demikian, mereka mengaku terdapat perbedaan antara bangunan di Indonesia dan negara asal mereka.
“Ada perbedaan antara kelenteng di Indonesia dan di negara asal kami Taiwan, terutama pada bentuk lampu di langit-langit. Tapi untuk arstiketur bangunan dan lainnya, kurang lebih sama,” ungkap Feng, Po Sheng mahasiswa Da-Yeh University.
Selain berkeliling, mahasiswa internasional ini juga mencicipi berbagai jajanan tradiaional khas Indonesia yang disediakan oleh pihak klenteng, seperti onde-onde, lemper, bikang, dan nagasari.
Ketika ditanya mengenai rasa dari kue tradisional yang dicicipi, mahasiswa internasional ini mengaku rasanya sangatlah enak.
“Ya, ini enak!” ungkap mereka bersamaan dan antusias.
Selain itu, Aok, Thunmnychan Makara, menyampaikan perbedaan budaya yang dilihatnya di Indonesia dengan negara asalnya Kamboja. Salah satunya adalah dalam penyebutan istilah barongsai”
“Kami menyebut ini (barongsai) dengan sebutan Mongsai,” jelasnya.
Kunjungan mahasiswa internasional ke Klenteng En An Kiong ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan Universitas Ma Chung dalam memperkenalkan keragaman budaya Indonesia.
Melalui kunjungan ini, mahasiswa internasional yang melakukan pertukaran pelajar di Universitas Ma Chung tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai keragaman budaya, namun dapat melihat dan merasakan langsung perbedaan yang ada. Info/red
Berita Lainnya
Pemerintah Israel Sahkan RUU Tepi Barat Palestina Ganti Nama Jadi Yudea dan Samaria
BEM Ubaya Ikut Meriahkan Gelaran Sincia Run 2025
Pasar Properti Residensial Melemah di 2025, Iwan Sunito Sebut Konsep Resorts Jadi Alternatif