Surabaya – Alumni Fakultas Industri Kreatif Program Desain Fashion dan Produk Lifestyle Universitas Surabaya (Ubaya) membuat koleksi busana berkonsep menghidupkan kembali seni.
Chellsya Nelly Claudia membuat busana yang diberi nama “Pathermosa” yang mengangkat konsep festival bunga di Kota Cordoba Spanyol. Selain itu, ada koleksi busana “Intrepide” karya Reynata Augustine Hardi yang terinspirasi dari Barbie: You Can Be Anything”.
Karya keduanya dipamerkan pada press conference Graduation Show 2023, Sabtu (25/11/2023) di Convention Hall, Tunjungan Plaza 3 lantai 6.
Koleksi “Pathermosa” diungkap Chellsya memiliki arti teras yang indah dan cantik yang mana koleksi ini ingin menampilkan keindahan bunga dan budaya.
“Pattern bunga pada koleksi ini terinspirasi dari bunga pada teras rumah Cordoba saat Festival Los Patios De Cordoba. Ada pula macrame yang bentuknya seperti tali yang menggantung di pot bunga pada dinding rumah Cordoba,” jelasnya.
Ia menambahkan, koleksi ini memiliki siluet A-line yaitu memiliki bentuk mekar atau melebar ke bawah. Bentuk ini terinspirasi dari bentuk bunga yang sedang mekar.
Sementara itu, untuk koleksi Intrepide, disebut Reynata memiliki arti wanita dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan tanpa adanya rasa takut terhadap stereotip masyarakat.
“Baju terdiri dari 11 garment yang kemudian dapat mix and match sesuai dengan style yang diinginkan. Sama halnya dengan boneka Barbie yang bajunya juga dapat digonta-ganti,” ujarnya.
Selain itu, kecantikan boneka Barbie digambarkan melalui siluet-siluet yang A-line serta menggunakan pattern baju yang dibuat dengan digital printing.
Dua busana ini merupakan karya tugas akhir yang mereka kerjakan selama satu semester. Konsepnya menyesuaikan tema besar Graduation Show FIK Ubaya 2023 yaitu “Rekala”.
Reynata yang juga ketua acara menyebut pesan yang ingin disampaikan melalui tema ini adalah lebih menghargai nilai kreativitas dari sebuah karya yang memiliki makna dan karakter tersendiri.
Untuk Graduation Show kali ini berjumlah 40 desainer tugas akhir dengan dengan lima look per desainer. Selain itu, ada pula karya dari 25 Designer Draping Project, dan 25 Designer Local Content Design Project sehingga total ada 250 look baju.
“Graduation Show kali ini menjadi yang terbesar karena memiliki jumlah peserta dan show koleksi baju dua kali lipat lebih banyak dibanding show yang pernah dilaksanakan sebelumnya,” ungkap Reynata.
Perbedaan juga terdapat pada bentuk stage yang tahun lalu bentuknya lurus, sekarang berbentuk angka delapan. Hal ini menggambarkan penyelenggaraan Graduation Show FIK yang sudah memasuki tahun kedelapan.
Reynata berharap, melalui graduation show kali ini para desainer muda dapat dilihat dan didukung untuk berkembang ke tingkat yang lebih baik terutama dalam lingkup kreatif. Info/red
Berita Lainnya
Grand Swiss-Belhotel Darmo Rayakan Peringatan Hari Disabilitas Internasional Bersama Yayasan Anak Terang Ceria
Sheraton Surabaya Hotel & Towers Rayakan Kemeriahan Natal
Tim Laboran dan Dosen Ubaya Ciptakan Alat Bantu Pengelasan Gesek Berputar