Surabaya – Data Badan Pusat Statistika (BPS) dari tahun 2017 hingga tahun 2022, menyebutkan sebanyak 7,04 juta dari 8,08 juta kematian penduduk Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular. Angka ini mengalahkan kematian akibat penyakit menular atau kecelakaan. World Health Organization (WHO) mendefinisikan penyakit tidak menular sebagai penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup manusia, bukan karena vektor, bakteri, ataupun virus. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia saat ini, penyakit tidak menular seperti stroke, hipertensi, dan diabetes melitus menjadi penyebab kematian utama di semua golongan umur penduduk Indonesia.
Menanggapi isu tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bergerak melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan mengenalkan Senam Tera Indonesia kepada penduduk di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Senam Tera Indonesia merupakan salah satu olahraga fisik dan mental yang menggabungkan gerakan tubuh dengan teknik pernafasan dan ritme melalui pemusatan pikiran yang dilakukan secara benar dan teratur. Senam Tera Indonesia memiliki banyak manfaat, termasuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi kesehatan jantung dan peredaran darah sehingga dapat mengontrol tekanan darah yang menjadi salah satu faktor dalam penyakit tidak menular.
“Kegiatan Senam Tera Indonesia di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Surabaya guna menurunkan angka pengidap penyakit-penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan stroke,” ujar dr. I Made Wijaya, ketua pelaksana PKM. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta lanjut usia. Tidak hanya melakukan senam, peserta juga mendapatkan buku saku Senam Tera Indonesia agar masyarakat Sutojayan tetap dapat melakukan Senam Tera Indonesia setelah kegiatan ini.
“Kami juga membagikan buku saku kepada peserta agar mereka dapat terus berolahraga dan membagikannya kepada orang-orang di sekitarnya, sehingga angka partisipasi masyarakat berolahraga, di Sutojayan secara khusus dan di Indonesia secara umum, dapat meningkat,” pungkasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berolahraga dan menjaga kesehatan dapat meningkat, sehingga angka kematian akibat penyakit tidak menular dapat ditekan. info/red
Berita Lainnya
Klinik Kecantikan Profira Rayakan Ulang Tahun ke-14 Hadirkan Profira EXION dan Profira Ultra Lift 360°
Y-AMI dan Namira Syariah Hotel Surabaya Gelar Khitanan Massal Gratis Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Akasia 365mc Resmikan LAMS and Body Aesthetics Center di Mayapada Hospital Surabaya