Surabaya – Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Monique Elizabeth Sukamto, S.Psi., M.Si., Psikolog menjelaskan tentang gejala Burnout serta tips pertolongan pertama mengatasinya. Burnout adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya kelelahan fisik, mental, dan emosi. Kondisi ini dapat dialami siapapun, baik orang yang bekerja di luar rumah maupun ibu rumah tangga.
Monique mengatakan, gejala awal yang dapat diketahui adalah adanya kelelahan yang luar biasa dalam menjalankan peran. Kelelahan ini akibat dari banyaknya tuntutan yang tidak seimbang dengan sumber daya yang dimiliki. Alhasil, pekerjaan seolah tidak kunjung terselesaikan. “Biasanya ciri-cirinya kalau bangun pagi rasanya sudah capek. Kemudian cepat lelah secara emosional,” terang Monique.
Lelah secara emosional, kata Monique membuat seseorang pada akhirnya menjaga jarak emosional terhadap orang-orang di sekitarnya. Ini ditandai dengan kurangnya rasa ingin terlibat dan kurang memiliki gairah dalam bekerja. Pada akhirnya, interaksi terbatas pada aspek fungsional dan mengabaikan aspek emosional. Sehingga, memunculkan ketidakpuasan dalam menjalankan tugas.
Ketua Laboratorium Psikologi Klinis Ubaya itu menyebut ada beberapa cara untuk mengatasi Burnout. Pertama, menjalin komunikasi dengan orang yang tepat dan bisa membantu. “Selain itu, jadilah orang yang ‘good enough’ bukan ‘perfect’. Poinnya adalah kita berusaha melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan itu sudah cukup,” papar Monique. Ia menambahkan, menjaga kualitas tidur dan melakukan perawatan diri juga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan emosi.
Seperti permasalahan psikologis yang lain, Burnout memiliki tingkat keparahannya. Bila Burnout tersebut sampai menyebabkan seseorang mengalami gejala-gejala depresi, seperti sering murung atau menangis, kehilangan minat akan hal-hal yang tadinya disukai, mengalami gangguan tidur, dan merasa tidak berharga, maka diperlukan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater untuk mendampingi. Namun, apabila Burnout tergolong ringan, dapat diatasi dengan melakukan langkah-langkah di atas.
“Intinya untuk pertolongan pertama saat Burnout, kita perlu memiliki kemampuan mengelola waktu dengan baik. Namun disamping itu, waktu untuk memperhatikan diri sendiri (me time) juga diperlukan agar tetap bisa menjalani kesibukan dengan enjoy,” pungkas Monique. Info/red
Berita Lainnya
Ubaya dan Bank Jatim Jalin Sinergi Majukan Dunia Pendidikan
Elyon Christian School Surabaya Lakukan Kunjungan edukatif ke SMP Katolik Maria Fatima Jember
PDI Perjuangan Kota Surabaya Bagikan 1083 Program Indonesia Pintar di 7 Kecamatan