Surabaya – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima penghargaan ‘Apresiasi Tokoh Indonesia’ dari salah satu media nasional. Penghargaan bagi sejumlah kepala daerah ini diberikan karena Ipuk dinilai sukses mengantarkan pariwisata Banyuwangi bangkit pasca pandemi covid 19.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Utama PT. Tempo Inti Media Arif Zulkifli di Jakarta, Selasa malam (29/8/2023). Acara tersebut turut dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri Tito berharap penghargaan ini akan menjadikan semangat para kepala daerah untuk terus memacu kinerjanya menjadi lebih baik.
Penghargaan “Apresiasi Tokoh Indonesia’ yang diterima Bupati Ipuk adalah Kategori Pariwisata Berkarakter. Menurut Dirut Tempo Arif Zulkifli kategori ini diberikan karena pariwisata merupakan salah satu sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, menggerakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Setiap daerah ini mampu mengangkat ciri khas atau karakter yang berbeda. Ada yang memiliki situs peninggalan zaman megalitik, punya daya tarik wisata alam, event-event pariwisata, hingga mengoptimalisasi fasilitas sebagai hub daerah pariwisata,” ujarnya.
Keberhasilan Banyuwangi dalam menghidupkan kembali sektor pariwisata setelah pandemi Covid 19 tergambar dalam data BPS. “Peningkatan ini terlihat dalam jumlah wisman yang mengunjungi Banyuwangi, mencapai 14. 642 orang pada 2022 dari hanya 1772 orang pada tahun sebelumnya. Hal inilah yang menjadi penilaian Tempo,” ungkap Arif Zulkifli.
Sementara itu Bupati Ipuk menyampaikan terima kasihnya atas apresiasi penghargaan ‘Apresiasi Tokoh Indonesia’ yang diterimanya. Menurutnya, kemajuan pariwisata Banyuwangi merupakan hasil kerja keras seluruh elemen pariwisata di daerah.
“Pemerintah hanyalah katalisator yang bertugas untuk menggerakkan. Alhamdulillah semua elemen kompak, semangat dan bergotong royong sehingga pariwisata Banyuwangi bisa bangkit lebih cepat,” ujar Ipuk.
Banyuwangi sendiri menjadi daerah yang konsisten menggelar event-event pariwisata yang dikemas dalam agenda Banyuwangi Festival (B-fest). Puluhan sampai ratusan event festival mulai kesenian dan budaya, sportourism, festival musik hingga potensi daerah secara konsisten terjadwal di B-Fest yang berlangsung sepanjang tahun. Rangkaian event tersebut yang selama ini menjadi salah satu magnet mendatangkan wisatawan ke Banyuwangi baik sebelum dan pasca pandemi.
Rangkaian event Banyuwangi Festival sendiri, hanya dihentikan ketika terjadinya pandemi di 2020. Pada 2021 sebanyak 102 event festival digelar kembali secara hybrid. Yakni dengan memadukan konsep penyelenggaraan festival secara online dan offline terbatas.
“Tujuannya agar seniman dan budayawan daerah tetap bisa berkarya dan tidak kehilangan sumber ekonomi. Juga agar semangat pelaku wisata tetap terjaga meski di masa pandemi,” terang Ipuk.
Saat itu, tambah dia, pihaknya juga memfasilitasi dan mendorong UMKM untuk menjaga roda ekonomi daerah. Stimulus pun diberikan.
“Dan ini terkonfirmasi dengan data kenaikan angka kemiskinan di Banyuwangi yang terendah di Jatim,” kata Ipuk.
Selanjutnya memasuki 2022 sebanyak 99 event mulai digelar dengan menghadirkan penonton yang lebih banyak dari sebelumnya.
“Pada 2023 ini Banyuwangi sudah siap tancap gas dengan 55 event. Meskipun jumlahnya lebih sedikit namun durasinya diperlama dimana satu even bisa berlangsung selama satu minggu bahkan satu bulan. Harapannya agar semakin banyak wisatawan yang datang dan bisa lebih lama tinggal di Banyuwangi untuk menikmat even-event tersebut. Sehingga perputaran ekonomi juga makin besar,” pungkas Ipuk. info/red
Berita Lainnya
OJK Dorong Penguatan BPR dan BPRS Jawa Timur
BBCO Indonesia Rayakan Ibadah Natal bersama di Bandung
Kolaborasi Telin dan Citra Connect Perkuat Ekonomi Digital Indonesia