Surabaya – Hadirkan pengalaman menikmati teater secara interaktif, Petra Theatre PCU menghadirkan teater musikal berbahasa Inggris karya original berjudul: What If. Cerita khas Generasi Z dengan tampilan tidak biasa.
What If merupakan cerminan problematika Generasi Z atau Gen Z, generasi muda yang disergap dengan banyak pilihan. Perjuangan karakternya dalam setiap adegan menggambarkan bagaimana Gen Z dihadapkan dengan persimpangan pilihan. Mempertahankan mimpi atau harus menyerah untuk merangkai mimpi yang baru.
Uniknya, ada inovasi yang ditawarkan dalam pementasan kali ini, yaitu elemen interaktifnya. What If membiarkan penonton memiliki kendali atas jalan cerita. Para penonton ikut menjadi bagian dari naskah. Sehingga, para penonton tidak hanya menjadi saksi, tetapi diberi kebebasan memilih bagaimana adegan selanjutnya bergulir.
“Pilihan-pilihan yang ada di pertunjukan ini mewakili dan terasa nyata dalam kenyataan hidup Gen Z saat ini. Total ada 12 adegan yang telah disiapkan dan dilatih, meskipun nantinya bisa saja tak semuanya dimainkan. Sebab ini semua tergantung pilihan penonton,” terang Stefanny Irawan, S.S., M.A., selaku Director, Rabu (28/8/2024).
Sementara itu, penulis naskah, Jessie Monika, S.S., mengungkapkan kisah ini terinspirasi dari teman-teman dan rekan timnya yang merupakan Gen Z. “Bagaimana cara mereka menghadapi dunia yang terhubung ke internet dan hidup di dalam akuarium besar, tempat orang dapat mengawasi mereka 24/7 melalui media sosial. Tapi mereka ingin tetap bermimpi dan meraihnya,” papar Jessie.
Tidak hanya sekali atau dua kali saja, pertunjukan ini digelar sebanyak empat kali selama tiga hari itu. Tercatat ada 11 lagu yang disiapkan untuk mengiringi pementasan What If, meski tak semua lagu akan tampil dalam satu kali pementasan.
Teater musikal ini merupakan karya dari Petra Theatre yang ada di bawah naungan program English for Creative Industry PCU.
Untuk menjadi bagian dari pementasan What If sendiri, Petranesian harus melewati audisi, baik itu untuk mencari aktor. Setelah terpilih, para aktor pun tak hanya harus bisa berakting dan bernyanyi saja akan tetapi mereka juga harus bisa menari.
Terhitung mulai bulan Februari 2024, segala proses tersebut dilakukan, termasuk untuk kostum para aktor yang dibantu oleh dosen dan staf Program Textile and Fashion Design PCU.
Latihan keras demi memberikan yang terbaik dilakukan para aktor dan kru belakang panggung. Termasuk pernah latihan hingga 9 jam lamanya dalam sehari selama 2 minggu.
What If bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga sebuah pengalaman interaktif yang membuat para penonton berpikir, merasa, dan terhubung dengan karakter-karakter di dalamnya.
Tidak lagi mengimpor karya besar Broadway, para Petranesian (sebutan bagi keluarga besar Petra Christian University atau PCU) menampilkan teater musikal What If, selama tiga hari, mulai 29-31 Agustus 2024 di Amphitheatre, gedung Q lantai 2, Kampus PCU. Info/red
Berita Lainnya
Universitas Ciputra Gelar Program Discover Indonesia: Business, Innovation and Culture, Ajarkan Budaya pada 20 Mahasiswa Jindal Global University
Sheraton Surabaya Hotel Beri Kesempatan Belajar Teknologi melalui Aktivitas Interaktif dan Kreatif
Sekolah Citra Berkat Gelar Family Fun & Run Pererat Hubungan Orang Tua dan Sekolah