25 January 2025

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Perbesar Basis Nasabah di Kota Besar BPR Kirana Relokasi Kantor ke Surabaya

BPR Kirana buka kantor di Surabaya

Surabaya – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kirana Indonesia merelokasi kantor pusatnya dari Pare, Kediri, ke Surabaya, seiring dengan pertumbuhan basis nasabah yang mayoritas berada di kota besar. Langkah ini diambil untuk mendekatkan diri dengan pusat bisnis di Surabaya dan mempermudah akses bagi pelanggan.

Didirikan pada tahun 1996 dengan nama awal BPR Prima Dadi Arta, BPR Kirana Indonesia terus mengalami perkembangan pesat. Perpindahan kantor pusat ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi layanan dan memperkuat kehadiran perusahaan di kota-kota besar.

Hingga akhir Juli 2024, BPR Kirana Indonesia telah memiliki lebih dari 11.000 nasabah, dengan sebagian besar berasal dari kawasan perkotaan. “Mayoritas nasabah kami berada di kota besar, oleh karena itu kami memutuskan untuk memindahkan kantor pusat ke Surabaya,” ujar Direktur Utama BPR Kirana Indonesia, Natanael Edwin Supranoto pada peresmian kantor baru BPR Kirana Indonesia di Surabaya, Jumat (9/8/2024).

Sejak diambil alih oleh Komunal Group pada Januari 2022, BPR Kirana Indonesia mencatatkan pertumbuhan aset yang signifikan, dari Rp 5,6 miliar menjadi Rp 963,3 miliar pada Juli 2024—hampir 200 kali lipat. Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital dan inovasi layanan, termasuk tiga produk unggulan: e-deposito, tabungan dengan bunga kompetitif, dan kredit usaha.

“Pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga yang signifikan mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap BPR Kirana Indonesia. Dengan relokasi ke Surabaya, kami berupaya memperluas jangkauan layanan kami sekaligus terus melayani nasabah setia dengan lebih baik,” kata Yonathan, Direktur Operasional BPR Kirana Indonesia.

Pertumbuhan aset dan DPK juga didorong oleh strategi kolaborasi, di mana hingga saat ini BPR Kirana telah bekerja sama dengan lebih dari 150 BPR lain dalam penyediaan likuiditas dan sindikasi kredit.

Lebih dari itu, BPR Kirana Indonesia berhasil menjaga rasio NPL Net pada kisaran 0,7-1,2 persen, serta meraih predikat sangat baik dalam kelompok BPR beraset Rp 250-500 miliar berkat pertumbuhan aset kredit yang eksponensial dan kualitas kredit yang terjaga, yang menghasilkan laba signifikan. BPR Kirana juga dinilai unggul dalam hal rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi.

Pada Juni 2024, BPR Kirana Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-26 dari 1.551 BPR di Indonesia berdasarkan besaran asetnya.

Dengan kehadiran kantor baru di Surabaya, BPR Kirana berkomitmen untuk terus meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dan berkontribusi pada kemajuan industri BPR secara keseluruhan.

BPR Kirana Indonesia telah mengantongi izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia sejak 2 Juni 1997 dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), BPR Kirana memastikan keamanan dan perlindungan simpanan nasabah. info/red