Yogyakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur menggelar Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS se-Jawa Timur 2024 di Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis – Jumat, 5 – 6 Desember 2024.
Acara ini mengusung tema “Penguatan Struktur dan Daya Saing BPR dan BPRS Jawa Timur melalui Konsolidasi, Perbaikan Tata Kelola, dan Akselerasi Digitalisasi”, dengan fokus pada peningkatan daya saing sektor perbankan mikro di tengah era digital.
Acara ini membahas sejumlah isu strategis, seperti implementasi UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Jasa Keuangan (UU P2SK), pelaksanaan Roadmap Industri BPR dan BPRS 2024-2027, serta penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP).
Dalam kegiatan ini, OJK menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman. Termasuk perwakilan dari BCA, yang menekankan pentingnya tata kelola dalam menghadapi tantangan digitalisasi.
Bank Indonesia turut memberikan pandangan terkait izin dan partisipasi BPR serta BPRS, dalam ekosistem pembayaran digital. Inspirasi juga hadir dari success story BPR Danagung Yogyakarta, yang sukses menjalani proses konsolidasi.
“Pengalaman dari BPR Danagung menunjukkan bahwa konsolidasi bukan hanya memperkuat struktur, tetapi juga membuka peluang baru untuk menghadapi persaingan dan mendukung pertumbuhan bisnis,” ujar Yunita Linda Sari, Kepala OJK Provinsi Jawa Timur.
Sebagai bagian dari agenda, peserta mengunjungi Desa Wisata Wukirsari di Bantul, yang terkenal dengan produk unggulan Batik Giriloyo.
Desa ini telah mendapat dukungan dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Bantul. Kunjungan ini bertujuan untuk menginspirasi BPR dan BPRS dalam mendukung pembiayaan UMKM lokal guna menciptakan local champion yang berdaya saing.
Evaluasi ini diharapkan menjadi momentum penting bagi BPR dan BPRS Jawa Timur untuk menjawab tantangan industri ke depan.
“Kami berharap evaluasi ini memperkuat sinergi antara OJK, industri, dan asosiasi dalam menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Yunita.
Dengan langkah-langkah ini, BPR dan BPRS Jawa Timur diharapkan mampu tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang tangguh dan adaptif di era digital.info/red
Berita Lainnya
Mulai 1 Februari KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Grafik Perjalanan Kereta Api 2025
Bank Indonesia Turunkan BI Rate jadi 5,75%
Pasar Modal Indonesia Tanam 1500 Pohon di Malang