
Surabaya – Dragon Hot Pot kini merambah Surabaya, menyusul maraknya tren kuliner berkuah ‘bumbu mala’ ala Australia ini mulai digemari di kota ini.
Salah satu owner Dragon Hot Pot Surabaya, Ferry Setiawan, menuturkan Dragon Hot Pot merupakan brand asal Melbourne, Australia, dan sukses hadir di Indonesia.
Sebelum hadir di Surabaya, Dragon Hot Pot telah lebih dulu membuka gerai di Jakarta sebagai master franchise, kemudian di Batam, Palembang, Semarang, dan Bandung.
Menurut Ferry, tren kuliner ini terus mengalami perkembangan. Pemburu makanan berkuah dengan bumbu mala tengah berkembang di Tanah Air.
Mala adalah bumbu pedas yang terbuat dari biji lada sichuan, ditambah dengan cabai dan rempah lain. Keseluruhan bahan tersebut kemudian dicampur bersama minyak.
Ferry juga menjelaskan, pencinta kuliner pedas, warna merah pada kuah hot pot tentu sangat menggoda.
Pada hot pot, bahan-bahan makan biasanya berupa daging mentah, mi, tahu, makanan laut, dan pangsit direbus dalam panci dengan kuah mala.
“Peluang ini yang kami tangkap. Karena itu kami buka restoran Dragon Hot Pot, dan sekaligus yang pertama di Surabaya, tepatnya di Pakuwon Mall,” katanya di sela pembukaan Dragon Hot Pot di Pakuwon Mall Surabaya, Jumat (26/8/2022).
Ferry lebih jauh menjelaskan, dengan restoran hot pot lainnya, pernedaan dengan Dragon Hot Pot yang dikelolanya adalah membawa konsep personal-bowl hot pot.
Konsep ini katanya, para pelanggan dibebaskan memilih bahan makanan sendiri, yang kemudian dihidangkan di mangkuk perorangan, atau bisa juga untuk berdua atau ramai-ramai.
Menurut dia, bahan-bahan yang dipilih untuk disajikan pada menu-menunya diprioritaskan yang berkualitas dan higienis, dan yang terpenting 100% tidak mengandung ‘babi’.
“Kita menggunakan sea food, daging ayam, daging sapi, jamur, bakso-baksoan serta sayuran lokal, yang totalnya mencapai 120 item. Yang impor hanya kuah, dan sekitar 30% – 40% karena tdk ada di Indonesia, maka itu yang kami impor,” ungkap Ferry yang juga Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur.
Selain itu, lanjut dia, keunggulan lain dari menu makanan hot pot adalah kuahnya yang bisa disantap atau dikonsumsi.
“Jadi cocok buat mereka yang kurang enak badan karena kuahnya yang panas dan pedas serta bumbu khas,” tuturnya.
Terkait harga, Ferry menyebut, dengan minimal pembelian 250 gram untuk bahan-bahan yang dipilih sendiri oleh konsumen, Dragon Hot Pot Surabaya mematok Rp30.000 per 100 gram.
“Konsumen bisa sendirian, berdua, atau rombongan. Menu-menu andalan yang ditawarkan Dragon Hot Pot mulai dari Signature Ma La Tang, Sichuan Hot & Sour, Ma La Ban, serta Collagen Bone Broth,” jelasnya.
Dengan konsep tersebut, Ferry menyebut, Dragon Hot Pot membidik segmen keluarga, anak muda, hingga profesional.
Apalagi lokasi yang dipilih di Pakuwon Mall, yang notabene merupakan pusat perbelanjaan favorit masyarakat Surabaya, khususnya di wilayah Surabaya Barat, diyakini penggemar kuliner jenis ini kian diminati.
“Jika melihat animonya sangat positif ya, karena ini baru pertama di Surabaya. Kita lihat dalam 3-4 bulan ke depan, jika bagus kami berencana ekspansi ke Tunjungan Plaza Surabaya,” ujar Ferry, tanpa bersedia menjelaskan berapa investasi untuk membuka bisnis barunya itu. Info/red
Berita Lainnya
Hari Ini Surabaya Diprediksi Mendung Seharian
Grand Mercure Malang Ajak Menikmati Pengalaman Liburan Keluarga yang Ramah Anak
Four Points By Sheraton Surabaya Tunjungan Hadirkan Pengalaman Eksplorasi Budaya Bersama Bersukaria Walk