10 December 2024

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Bakal Digelar 6 November 2024, Ini Bocoran Debat Kedua Calon Walkot-Wawali Kota Batu

pilkada kota batu

Batu – Debat publik pertama untuk para pasangan calon (Paslon) Pilkada Kota Batu telah digelar 21 Oktober 2024 lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu bakal menggelar debat kedua calon wali kota dan calon wakil wali kota dengan tema berbeda pada 6 November mendatang.

Ketua KPU Kota Batu Heru Joko Purwanto membenarkan hal tersebut. Ia berharap dari visi-misi dan program yang disampaikan menjadi gambaran warga Kota Batu untuk memilih pemimpin dengan melihat gagasan masing-masing untuk daerahnya lima tahun ke depan secara lebih jelas.

Heru menyebut, pada debat perdana sebelumnya sudah ada adu gagasan tema pertanian, pariwisata, agraria dan lingkungan hidup. Ketiga paslon selain menghadapi pertanyaan dari lima panelis juga saling bertanya dan menanggapi masing-masing paslon.

“Tentu outputnya, pemilih di Kota Batu yang tersebar di 302 TPS ini mempunyai gambaran visi misi apa dan diharapkan teman pemilih bisa menjadi pemilih cerdas. Maka ada gambaran melalui adu gagasan mereka (Paslon),” kata Heru saat ditemui awak media, belum lama ini.

Pada debat pertama berlangsung segmen 1 memaparkan visi misinya, pendalaman di segmen 2 dan 3, lalu 4 dan 5 tanya jawab calon, dan ke-6 closing. Panelis kita lima orang yang diambil di bidang masing-masing akademisi. Pada debat kedua nanti, Heru menyebut bakal tak jauh beda.

Bedanya, debat selanjutnya akan membawakan beberapa tema yang dikembangkan dari isu berkenaan dengan kepentingan masyarakat.

“Kita kembangkan beberapa tema yang saat ini relevan di Kota Batu. Seperti pajak, pertanian juga masih kita garap, lalu seperti tanaman icon kota batu, peternakan dan dunia usaha, semacam itu,” bebernya.

Untuk debat Pilkada di Kota Batu, Heru menegaskan tidak ada debat khusus calon wakil wali kota atau calon wali kota saja. Seluruh sesi debat dilakukan dengan melibatkan paslon. Menurut dia, hal ini sekaligus memberikan kebebasan pada Paslon untuk berbagi porsi hingga berkolaborasi dalam debat.

“Satu paket, jadi tidak ada debat calon wali atau calon wakil saja. Waktu seluas-luasnya mereka bisa berbagi. Kalau dikolaborasikan akan terjadi sesuatu yang baik,” tambahnya.

Heru berujar, soal penilaian diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Melalui menjawab pertanyaan dari panelis, paslon bisa menjabarkan visi-misinya untuk masyarakat di masa kampanye ini.

“Tentunya setelah ada gambaran minimal masyarakat Kota Batu tahu bagaimana wakilnya dalam paparan debat. Dengan ini minimal mempertahankan partisipasi masyarakat dalam memilih. Kalau bisa bertambah, meski tidak sama dengan Pileg dan Pilpres, tapi kami akan pertahankan minimal pertahankan 89 persen, Semoga bisa naik 1-2 digit itu saja,” harapnya. info/red