Surabaya – Ada yang menarik di sudut Chinatown Surabaya, yakni keberadaan Shin Hua Barber Shop (新華理发店), berdiri sejak tahun 1911 di masa kolonial Belanda.
Toko Tukang Cukur Shin Hua yang didirikan Tan Shin Tjo, di masa kejayaannya menjadi langganan masyarakat pribumi dan orang Belanda. Saat itu 20 kursi barber didatangkan langsung dari Tiongkok guna melayani ratusan pelanggan yang datang.
Barber Shop Shin Hua yang artinya “Baru Mekar” diteruskan generasi kedua Eddy Koestanto (75 th) putra dari Tan Shin Tjo perantauan asal Tiongkok yang mengadu nasib di Surabaya. Ia memiliki 12 anak dan hanya Eddy Koestanto yang meneruskan usahanya.
Seiring dengan banyaknya Barber Shop, membuat Shin Hua kalah bersaing. Pelanggan yang datang tidak sebanyak dulu.
Namun ada yang menarik, semua peralatan potong rambut di Shin Hua masih jaman dulu. Bahkan interiornya pun tetap mempertahankan masa lalu.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Shin Hua Barber Shop di kawasan Pecinan Kya-kya Kembang Jepun Surabaya, Rabu (3/7/2024) malam.
Sepanjang jalan menuju lokasi, Eri Cahyadi dan istri mengendarai becak wisata, sambil diarak Barongsai & Liang Liong dari FOBI Jatim.
Dalam sambutannya, Eri menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan menghidupkan lagi kawasan Pecinan di Kya-kya Kembang Jepun Surabaya.
“Nantinya, kawasan ini akan dipenuhi dengan makanan khas Nusantara. Menurut catatan kami, di Surabaya ada sekitar 80 suku. Dan yang tergabung dalam Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) ada 40 suku. Rencananya, nanti akan dibuka stan-stan makanan khas dari 40 suku ini memenuhi kawasan Kya-kya Kembang Jepun”, ujarnya.
Eri juga mengungkapkan terima kasih pada Shin Hua Barber Shop, yang telah merawat tempat ini, sebagai salah satu barber shop legenda di Surabaya.
“Intinya kami ingin kawasan Pecinan tetap hidup. Apalagi kondisi Kya Kya Kembang Jepun saat ini, sudah sangat mirip dengan kawasan Pecinan di luar negeri. Hingga bisa menjadi destinasi wisata baru Pecinan, selain kawasan Kapasan Dalam”, tambahnya.
“Harapannya, ekonomi di Kota Lama, khususnya kawasan Pecinan, tetap bergerak. Insya Allah dalam waktu dekat, kawasan ini, bersama kawasan Arab dan Eropa, akan menjadi destinasi wisata, baik kuliner maupun sejarah Kota Lama, saat malam hari di Surabaya”, tuturnya.
Selanjutnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi istri, bersama Wawali Armudji, meresmikan beroperasinya kembali Shin Hua Barber Shop dengan pemotongan pita. Dan disela acara peresmian, Eri juga sempat menjajal potong rambut di Shin Hwa Barber Shop.
Eri dan Armudji juga melepas stiker ‘warga miskin’ yang tertempel di pintu masuk Shin Hua Barber Shop. Menurutnya, akibat pandemi Covid-19, pemilik Shin Hua Barber Shop ini menjadi keluarga tidak mampu. Hingga mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya.
“Kami bersyukur, dengan dibukanya kawasan Kota Lama, semuanya bergerak bersama. Berkat dukungan investor, Shin Hua Barber Shop bisa beroperasi kembali. Hingga bisa mengentaskan dari kemiskinan. Inilah Surabaya, sinergi, kolaborasi, kekeluargaan dan kerjasama dari banyak pihak, dapat mengentaskan warganya dari kemiskinan”, pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan ramah tamah, dengan hiburan live musik. Bahkan Eri Cahyadi juga menyumbangkan suara emasnya, sambil berjoget bersama warga Surabaya. info/red
Berita Lainnya
Grand Swiss-Belhotel Darmo Rayakan Peringatan Hari Disabilitas Internasional Bersama Yayasan Anak Terang Ceria
Sheraton Surabaya Hotel & Towers Rayakan Kemeriahan Natal
Libur Nataru 2024/2025, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan 8 KA Tambahan