8 September 2024

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Universitas Ciputra Workshop Series Bantu UMKM di Medan Hindari Pinjol

Menghindari jeratan pinjaman online (pinjol) pada pelaku UMKM di Medan, sebuah workshop series digelar Universitas Ciputra. Menghadirkan pembicara Dr. Romauli Nainggolan, S.E., M.Si., CFDM., Dosen International Business Management (IBM) Universitas Ciputra.

Romauli, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa maraknya modus penipuan saat ini ada yang model transaksi digital seperti Phising dengan menggunakan identitas dan akun pemilik usaha, dimana hal ini membuat resah kalangan pelaku usaha dalam mengelola keuangan. “Kondisi ini sangat memprihatinkan, sudah saatnya pihak perguruan tinggi berperan meningkatkan literasi keuangan digital untuk mengurangi resiko kerugian yang dialami masyarakat,” terang Romauli.

Bersama kedua rekan dosen IBM yaitu Dr. Metta Padmalia, S.Si., M.M., CPM (Asia) dan Gladys Greselda Gosal, S.M., M.M., AWP., CWM., Romauli menggagas workshop series bagi 60 wirausahawan mikro di kota Medan.

“Kami berkolaborasi dengan Dinas Penanaman Modal Kota Medan untuk bisa memberikan workshop untuk peningkatan literasi keuangan digital bagi UMKM. Peserta akan belajar tentang kinerja transaksi keuangan, pengetahuan keuangan, pengetahuan digital, pengetahuan praktis layanan, pengambilan keputusan penggunaan alat pembayaran digital,” tambah Romauli.

Dinas Penanaman Modal Kota Medan menyampaikan bahwa kondisi di UMKM Medan sangat minim literasi keuangan sehingga sangat retan penipuan dan kejahatan keuangan digital seperti peminjaman uang online (Pinjol). “Kami berharap ada pelatihan untuk UMKM binaan kami sehingga bisa terhindar dari jerat pinjol,” kata Nurbaiti Harahap, S.Sos, M.AP, Kepala DPMPTSP Kota Medan.

Kami, lanjut Nurbaiti Harahap berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah menyediakan sumberdaya melalui Universitas Ciputra Surabaya untuk membantu pengembangan kewirausahaan di Medan. “Pada era digital saat ini, memang dibutuhkan transformasi cepat dari para pelaku usaha untuk bisa bersaing di pasar. Saya melihat tim dari Universitas Ciputra sudah menyampaikan aspek-aspek tersebut. Seperti pemahaman dan penggunaan uang elektronik, sampai risiko-risiko fintech,” papar Nurbaiti.

Wokshop series dikemas dalam 6 kali pertemuan dan berlangsung 2x pertemuan secara onsite dan 4 pertemuan secara online dilaksanakan mulai 11 Juli sampai Agustus 2024 . “Untuk mengikuti workshop series ini kami utamakan bagi UMKM yang menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran digitalnya. Jadi fokus workshop ini selain UMKM melek teknologi keuangan digital agar terhindar dari penipuan dan kejahatan keuangan digital seperti peminjaman uang online (Pinjol) juga mampu mencapai kinerja keuangan lebih baik dengan mengelola keuangan usaha dengan benar. Ini sesuai harapan dari Dinas Penanaman Modal Kota Medan,” lanjut Romauli.

Aldha Musi, salah satu peserta workshop yang juga pemilik UMKM dengan usaha toko buku Bekas Odelia mengaku mendapat banyak manfaat setelah mengikuti worshop ini. “Manfaat yang paling terasa pastinya saya jadi melek keuangan digital, seperti fitur dan program tiap platform/aplikasi. Tahu jenis-jenis dan contoh penipuan dan kecurangan yang sering terjadi lengkap dengan cara untuk mengantisipasinya. Saya semakin berjejaring antar sesama pelaku usaha. Ini penting juga untuk meningkatkan kerjasama. Saya juga bisa saling sharing pengalaman, transaksi jual beli produk untuk meningkatkan usaha,” ujar Aldha Musi.

Romauli berharap semakin banyak pelaku UMKM mempunyai literasi keuangan digital yang benar sehingga mengurangi resiko kerugian karena penipuan. Romauli dan tim mengaku senang dan siap untuk memberikan pelatihan bahkan pendampingan bagi UMKM. Info/red