Surabaya – Pemberdayaan disabilitas melalui kewirausahaan adalah suatu upaya untuk memberikan kesempatan dan dukungan kepada orang-orang dengan disabilitas agar dapat mengembangkan keterampilan dan menciptakan peluang usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Program Studi Akuntansi Universitas Ciputra Surabaya yang bekerjasama dengan LPPM Universitas Ciputra Surabaya mengadakan Deklarasi DIGDAYA (Disabilitas Giat Berdaya) batch 1 bekerjama dengan para disabilitas yang tergabung dalam PERSAS (Persatuan Sepakbola Amputasi) dan DMC (Disabilitas Motor Club) dalam binaan Sahabat Masyarakat Berdaya (SAMADA).
Kegiatan ini ketuai oleh Maria Asumpta Evi Marlina, dengan anggota Eko Budi Santoso dan Margareth Sunjoto.
Maria Asumpta Evi Marlina menjelaskan kegiatan ini memberikan pelatihan khusus untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan aksesibilitas pelatihan untuk orang dengan berbagai jenis disabilitas.
“Kegiatan ini difasilitasi oleh mentor atau pendamping yang dapat memberikan panduan dan dukungan kepada orang dengan disabilitas dalam memulai dan mengelola usaha.” Ungkap Lina panggilan akrab Maria Asumpta Evi Marlina
Lina menambahkan bahwa para disabilitas tersebut dibekali dengan seperangkat starter kit kewirausahaan yang lengkap berupa peralatan dan modal kerja untuk melakukan penjualan makanan kering berupa makaroni dan usus goreng yang diberi perasa keju, barbacue, dan balado
“Melalui deklarasi tersebut, DIGDAYA Batch 1 juga bersepakat untuk mengenalkan program DIGDAYA kepada masyarakat luas. Melalui program tersebut diharapkan muncul pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan kerjasama dengan DIGDAYA, bahkan diharapkan dapat mendapatangkan investor yang bersedia mendanai kegiatan yang dilaksanakan oleh DIGDAYA” tukas Maria
Kegiatan Digdaya di launching pada kegiatan Car Free day pada Minggu, (19/11/2023) cara ini salah satu kampanye untuk mendorong pengusaha dan perusahaan untuk mengembangkan model bisnis yang inklusif dan mempertimbangkan kebutuhan orang dengan disabilitas dan juga dari kegiatan ini terdapat produk atau layanan yang dihasilkan dapat dinikmati oleh semua pelanggan, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
Pada kesempatan yang sama Aurelia Agatha co-founder Sahabat Masyarakat Berdaya (SAMADA) menyatakan bahwa kegiatan ini bentuk kampanye advokasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi dan kontribusi orang dengan disabilitas dalam dunia bisnis dan mendorong konsumen untuk mendukung usaha yang dimiliki oleh orang dengan disabilitas.
“ Pemberdayaan disabilitas melalui kewirausahaan bukan hanya tentang memberikan peluang pekerjaan, tetapi juga mengenai memberdayakan individu untuk mengelola usaha mereka sendiri dengan cara yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka” pungkas Agatha.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah program hibah internal pengabdian masyarakat (DIMAS) yang didanai oleh Universitas Ciputra Surabaya pada tahun anggaran 2023. (MWP)
Berita Lainnya
Direktorat Jenderal Pajak Luncurkan Simulator Coretax
IdeaCloud Conference 2024 Siap Wujudkan Visi Cetak Satu Juta Entrepreneur di Indonesia
Ubaya dan Bank Jatim Jalin Sinergi Majukan Dunia Pendidikan