Surabaya – Cuaca terik Kota Surabaya tak menghalangi siswa-siswi SD Tanwir Surabaya yang dengan semangat berhamburan keluar dari kendaraan yang membawa mereka di area parkir Shangri-La Surabaya. Anak-anak kelas empat sampai enam SD ini disambut hangat oleh beberapa relawan dan trainee dari Shangri-La Surabaya dan langsung menuju ke lapangan belakang hotel dan memulai berolahraga bersama.
Acara ini kemudian diikuti dengan kegiatan penanaman pohon di area terbuka hotel dan puncaknya, mereka berkumpul di Nirwana Room untuk memulai belajar seni kaligrafi. Dalam kolaborisainya dengan Boby Chen, seniman kaligrafi dan lukisan asal Bandung, Shangri-La Surabaya memperkenalkan budaya Tiongkok melalui cara yang tidak biasa.
Anak-anak diperkenalkan pada seni kaligrafi, sebuah seni yang memiliki filosofi yang mendalam didalamnya dan membutuhkan teknik-teknik khusus dalam pembuatannya. Murid-murid SD Tanwir Surabaya diperkenalkan dengan huruf berkat yang berarti anugerah atau rejeki.
Program tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan salah satu inisiatif Shangri-La Surabaya yang bertujuan untuk mengajarkan anak-anak soft skill yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari mereka. Melalui seni kaligrafi ini pula, anak-anak diharapkan dapat menghargai seni, budaya, dan keranekaragaman latar belakang masyarakat di Indonesia.
Tak hanya itu, Shangri-La Surabaya yang telah membina murid-murid SD Tanwir Surabaya lebih dari lima tahun ini berkomitmen untuk memberikan pengalaman berharga bagi generasi muda sekaligus memperkenalkan keindahan budaya Tiongkok.
“karena adik-adik di usia mereka ini sudah memahami adanya perbedaan budaya dan kami ingin memperkenalkan berbagai macam budaya yang berbeda-beda yang ada di Indonesia, namun untuk kali ini kami berfokus pada budaya tiongkok yang bertepatan dengan festival tengah musim gugur, jadi momentnya pas ya,” ungkap Cahya Bhinartika, CSR & Sustainability Manager Shangri-La Surabaya.
Setelah mempelajari dasar makna huruf tersebut, anak-anak SD Tanwir Surabaya ini diberi kesempatan untuk melukis huruf “berkat” tersebut diatas tote bag yang terbuat dari linen tidak terpakai yang masih layak. Langkah ini tidak hanya untuk memperkenalkan seni, tetapi juga untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan melalui pemanfaatan kembali material yang ada.
“Tote bag yang dibuat dari recycled linen ini bisa digunakan nanti oleh adik-adik untuk menggantikan tas plastik,” tambah Cahya. Info/red
Berita Lainnya
Selera Surabaya Jadi Primadona Hidangan Bulan Januari dan Februari di Zest Hotel Jemursari Surabaya
Semarak Perayaan Tahun Baru Ular Kayu Bersama Grand Swiss-Belhotel Darmo Surabaya
Legacy Ballroom Hadir Tingkatkan Daya Saing MICE di Jawa Timur