
Surabaya – Universitas Surabaya ( Ubaya) bersama Rumah Sakit (RS) Ubaya menggelar kuliah tamu untuk membahas peran BPJS dan rumah sakit pendidikan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Direktur Utama BPJS Kesehatan ProfAli Ghufron Mukti mengatakan bahwa saat ini sudah banyak rumah sakit di Indonesia yang bekerjasama dengan BPJS. Setidaknya ada 70-90 persen pasien rumah sakit di Indonesia adalah pasien BPJS.
“Tujuan dari layanan BPJS ini adalah pelayanan peserta yang menjadi lebih mudah, cepat, dan setara. Hal ini didukung kehadiran rumah sakit pendidikan sebagai wahana yang tepat untuk transformasi mutu layanan kesehatan tersebut,” ungkap Prof Ali, Rabu (24/5/2023) kemarin.
Ia menerangkan, dukungan RS pendidikan diperlukan untuk menciptakan insan kesehatan yang fokus pada pelanggan yang membutuhkan pelayanan medis sesuai standar. Diharapkan, RS pendidikan bisa terus memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta program JKN sesuai dengan evidence-based medicine. “Sehingga, dapat menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan yang tetap menjaga mutu pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Komisaris PT Keluwih Medika Surabaya Prof Joniarto Parung mengatakan, tujuan dari kuliah tamu ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya mahasiswa tentang BPJS.
“Mahasiswa ikut BPJS sebagai bagian dari upaya untuk membangun sistem perbaikan jaminan kesehatan masyarakat sejak dini. Kami hadirkan Prof Ali untuk menjelaskan bahwa BPJS mendukung semua lapisan masyarakat sekaligus menunjukkan bahwa RS Ubaya sudah siap bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kuliah tamu ini juga memberikan informasi kepada publik tentang bagaimana peran BPJS Kesehatan dalam mendukung rumah sakit pendidikan sebagai tempat pendidikan calon dokter, calon apoteker, dan lain-lain.
Selain itu, menjelaskan pula bagaimana peran RS pendidikan di dalam BPJS Kesehatan. Mengingat, saat ini RS Ubaya sedang diarahkan menjadi rumah sakit pendidikan. “Kami berencana melakukan kegiatan seperti ini secara rutin. Berikutnya kami harapkan Menteri Kesehatan bisa hadir supaya mahasiswa di bidang kesehatan bisa termotivasi dalam mengimplementasikan ilmu kesehatannya di masyarakat,” terang Prof. Joni.
Ia berharap, melalui kuliah tamu ini masyarakat dapat paham tentang keberadaan RS Ubaya yang nantinya siap menjadi rumah sakit pendidikan yang mendukung BPJS. Prof Joni menyebut, dalam waktu dekat, RS Ubaya akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Surabaya.
Sebagai informasi, RS Ubaya dikelola oleh PT Keluwih Medika Surabaya milik yayasan Universitas Surabaya (Ubaya) yang bekerjasama dengan PT Medikaloka Hermina, Tbk. RS Ubaya merupakan rumah sakit tipe B yang telah memperoleh izin operasional. Kedepannya, RS Ubaya berproses menjadi rumah sakit pendidikan yang menunjang Fakultas Kedokteran Ubaya. Info/red
Berita Lainnya
Teknik Geomatika ITS Terima Hibah Senilai Rp 2 M
Yayasan Union Berkontribusi Terhadap Pendidikan Anak Bangsa Sudah Bagikan Ribuan Beasiswa
Kampanye Perdana di Merauke Pendeta Leo Curhat Layanan Kesehatan Minim, Ganjar Pranowo Luncurkan Program Satu Desa Satu Faskes