19 March 2025

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Refleksi Tragedi Kudatuli, DPP PDI Perjuangan Gelar Wayang Kulit

9 / 100
1000068235

Jakarta – DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar kesenian wayang kulit dengan 3 dalang di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2023) malam.

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka merefleksikan Tragedi Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) 27 Juli 1996 yang dihadiri sejumlah tokoh termasuk bacapres PDIP Ganjar Pranowo yang hadir melalui zoom.

Selain Ganjar, hadiri juga secara fisik sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Ketua DPP Sri Rahayu dan Nusyirwan Soejono. Ada juga Bupati Ngawi Ony Anwar, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, dan akademisi Connie Rahakundini Bakrie.

Dalam sambutannya, Hasto menuturkan, pagelaran wayang kulit ini menunjukkan bahwa partai memperingati peristiwa penting 27 Juli 1996. Saat itu, kata Hasto, kekuasaan otoriter mencoba untuk meredam seluruh gerakan arus bawah yang memberikan dukungan penuh kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) saat itu, yakni Megawati Soekarnoputri.

“Karena itu, Tragedi 27 Juli itu tidak berlebihan adalah momentum politik yang membuka gerbang demokratisasi di Indonesia,” tandas Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.

Hasto juga mengungkapkan kekuatan otoriter itu akhirnya hancur lebur dan temboknya runtuh oleh gerakan arus bawah.

“Tembok yang sangat tebal berhasil dijebol meskipun kantor kita porak-poranda,” terang Hasto.

Namun, kata Hasto, tragedi itu menciptakan banteng-banteng PDIP yang kuat. Hasto pun beranggapan bahwa wayang kulit ini juga sebagai ritual kehidupan untuk memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar peristiwa kelam HAM berat yang dialami PDI di masa lalu tidak terjadi kembali di kehidupan ke depan.

Dalam kegiatan tersebut, pewayangnya adalah Ki Joko Widodo alias Joko Klentheng, Ki Puthut Puji Aguseno, dan Ki Alek Budi Sabdo Utomo. Lakon wayang ini ialah Pandawa Syukur (Sesaji Rojosuyo). Dalam acara wayang ini, ditampilkan juga Tari Golek. Info/red

9 / 100