11 December 2024

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Pizza Hut Indonesia Tutup Puluhan Gerai dan Kurangi Ratusan Karyawan

pizza hut

Surabaya – PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) selaku pemegang lisensi waralaba Pizza Hut Indonesia telah melakukan penutupan puluhan gerai. Hal ini terungkap dalam laporan keuangan kuartal III 2024 yang belum diaudit. Pada September 2024, jumlah gerai Pizza Hut sebanyak 595. Lebih rendah dibandingkan pada September 2023 sebanyak 615. Ini artinya dalam setahun terakhir ada pengurangan 20 gerai.

“Sampai dengan tanggal 30 September 2024 dan 31 Desember 2023, perusahaan mengoperasikan masing-masing 595 dan 615 gerai ‘Pizza Hut’ di Jakarta dan kota lain di Indonesia,” tulis perusahaan dalam laporan keuangan kuartal III-2024 dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (18/11/2024).

Penutupan gerai diiringi pengurangan karyawan sebanyak 371 sampai September 2024. “Pada tanggal 30 September 2024 dan 31 Desember 2023, Perusahaan memiliki masing-masing sejumlah 4.651 dan 5.022 karyawan tetap (tidak diaudit),” lanjut laporan keuangan tersebut.

Penjualan neto restoran siap saji ini juga mengalami penurunan. Pada kuartal III 2024 penjualan Pizza Hut tercatat 2,03 triliun atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 2,75 triliun.

Pizza Hut juga membukukan rugi bersih sebesar Rp 96,71 miliar per kuartal III 2024. Angka itu membengkak dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu Rp 38,95 miliar.

Dalam keterangan tertulis, manajemen Pizza Hut mengakui telah mendapatkan beberapa tekanan dalam bisnisnya. Direktur Operasional Sarimelati Kencana Boy Ardhitya Lukito mengungkap ada dua tekanan yakni penurunan daya beli masyarakat dan tensi geopolitik di Timur Tengah.

“Di Indonesia sendiri yang di mana sama-sama melihat tidak hanya mempengaruhi Pizza Hut tapi juga industri bisnis lainnya itu dari ekonomi menengah yang turun kelas, dan itu juga berbeda dengan geopolitik. Tentu saja karena itu sudah tercampur makanya kami tidak bisa pisahkan mana yang lebih besar dan mana yang tidak,” katanya.

Terkait geopolitik yang berdampak pada Pizza Hut, Boy tidak secara langsung menyebutkan perihal aksi boikot.

“Tapi jika dampak geopolitik bisa dilihat dari social reasoning kami memang sudah ada penurunan dari waktu awal itu tapi kami tidak bisa memisahkan mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil begitu,” paparnya. Info/red