25 April 2025

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Pertajam Pembelajaran Fashion Communication dengan Kolaborasi Langsung Bareng 8 Brand Fashion Lokal Ternama

10 / 100 SEO Score
IMG 20230613 WA0064

Surabaya – Komunikasi fashion dapat diartikan sebagai cara penyampaian suatu informasi komunikasi non-verbal mengekspresikan kelas, identitas, karakter, status sosial seorang maupun sebuah Brand Fashion di dalam masyarakat atau lingkungan melalui fashion yang ditampilkan.

Janet Teowarang, Dosen Fashion Product Design and Business Universitas Ciputra memaparkan bahwa komunikasi fashion sangat penting di dunia usaha tidak terkecuali untuk usaha fesyen.

“Kelas yang menunjukkan sasaran konsumen dari suatu brand fashion. Fashion dapat digunakan sebagai alat komunikasi. Seperti Fashion sebagai kepentingan, fashion sebagai nilai budaya, dan fashion sebagai citra,” terangnya.

Melihat pentingnya sebuah Citra dari Brand Fashion, Janet mengaku ingin mengajak 8 Brand Fashion Lokal ternama di mata kuliah Fashion Communication yang diampunya. Mata kuliah yang diikuti secara hybrid oleh mahasiswa semester 4 ini menjadi sangat menarik dan menantang karena langsung bersinggungan dengan pelaku usaha fesyen.

“Biasanya mata kuliah ini disampaikan dalam paparan teori dan magang, kali ini dengan kolaborasi langsung akan lebih mendalam hasilnya. Ini penting bagi mahasiswa untuk bisa terjun ke real industri, apalagi brand fashion yang kita ajak kolaborasi ini mayoritas sudah ternama di Jakarta, sehingga secara di industri fashion sudah well-known. Dengan kolaborasi ini mahasiswa bisa belajar hal-hal terkait fashion communication, peran Public Relation, bagaimana branding, promosi , sekaligus mereka punya networking dengan industri fashion,” terang Janet.

“Secara teknis, mahasiswa akan berkelompok dalam kegiatan baik diskusi bersama PIC atau founder/ owner dari brand fashion secara daring bahkan melalui WAG. Dari WAG ini saya bisa ikut memantau perkembangan diskusinya,” imbuhnya.

Kolaborasi yang dikerjakan selama 1 semester ini mahasiswa menjalankan beberapa tahapan seperti:

  1. Mengaplikasikan strategi branding plus kolateral seperti logo, packaging, template email, template posting social media yang yang menjadi ciri khas brand fashion.
  2. Mengaplikasikan strategi advertising dan campaign dengan membuat usulan ide strategi advertising baru.
  3. Mencipta digital brandbook dari kompilasi tahapan satu dan dua sesuai karakter brand fashion yang kemudian dipresentasikan di depan PIC brand fashion untuk mendapatkan penilaian dan feedback.

Janet menyebutkan 8 brand yang dimaksud adalah Danjyo Hiyoji, Noore Sport, Day and Night, Frederika, Booka Lingerie, SOLOPUTRI Indonesia, Lungsin, Coma Label. Janet berharap usulan mahasiswa bisa diadopsi oleh brand fashion tersebut. “Mahasiswa tiap kelompok akan melakukan presentasi di depan PIC atau founder/ owner brand fashion masing-masing secara daring via Zoom Meeting.

Digital Brandbook hasil olahan mereka akan mendapatkan masukan dari brand fashion. Kolaborasi ini bisa berdampak kedua belah pihak baik Brand Fashion dan juga mahasiswa,” pungkas Janet.

Dana Maulana dari Danjyo Hiyoji menyatakan pembelajaran dengan car aini menarik. “Mata kuliah ini sangat menarik karena mahasiswa diajak untuk berinteraksi langsung dengan pelaku industry fashion di Indonesia. Secara langsung mata kuliah ini mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif”, terangnya.

Amarylis Issad dari kelompok yang berkolaborasi dengan Danjyo Hiyoji menyatakan senang diberi kesempatan untuk kerja sama dengan brand-brand lokal yang terkenal.

“Saya dan tim diberi kesempatan untuk berbincang dan berdiskusi dengan owner Danjyo Hiyoji yaitu kak Dana Maulana. Jujur memang gugup dan tegang banget sampai akhir proyek karena takut salah dan tidak sesuai ekspetasi Kak Dana. Selama prosesnya kami diberi banyak saran dan arahan sampai akhirnya hasil E-BrandBook yang kami sajikan menyenangkan Kak Dana ,” terang Amarylis.

10 / 100 SEO Score