
Pustakalewi.com – Awal tahun 2023 sudah makin dekat. Perkembangan properti di kawasan Surabaya masih terus bergerak. Termasuk di kawasan Surabaya Barat. Di antaranya gedung perkantoran dan apartemen yang sedang dibangun dan baru akan dioperasikan.
”Kalau melihat 2023, sebenarnya diprediksi tidak ada perbedaan mencolok dengan 2022,” ucap Hadi Foertianto, portfolio manager PT Jones Lang LaSalle yang mengelola beberapa gedung perkantoran dan apartemen di Surabaya Barat, kemarin (28/12).
Gema resesi pada tahun depan disebut cukup berpengaruh pada pengambilan keputusan masyarakat. ”Orang akhirnya wait and see. Belum berani untuk bikin keputusan investasi atau ekspansi yang terlalu besar,” kata Hadi. Dampaknya, penyewaan kantor dan pembelian apartemen bisa jadi belum optimal seperti sebelum pandemi.
Terkait penyewaan kantor, Hadi menjelaskan bahwa pasar start-up company masih banyak mendominasi penambahan okupansi perkantoran. Namun, desain kantor memang cenderung lebih kecil. ”Jadi, sewanya tidak seperti perusahaan besar yang pasti luas,” imbuhnya. Dia memprediksi okupansi perkantoran masih cenderung stagnan tahun depan.
Adanya gimmick atau promosi khusus dari pengembang properti bisa saja mendongkrak okupansi. Tapi, ada biaya yang tidak murah di balik itu. ”Salah satu developer ada juga yang berani buat promosi sewa tiga bulan, dapat tiga tahun. Itu jelas butuh biaya besar,” ungkapnya.
Tapi, kenaikan okupansi benar-benar terjadi dalam waktu cepat. Itu bergantung ketersediaan modal dan keberanian pengembang untuk memasarkan produknya sendiri.
Hadi menambahkan, pasar apartemen tampaknya juga masih stagnan. Secara umum, belum ada proyek apartemen baru yang digagas di Surabaya Barat sejak 2020. ”Semua masih melanjutkan proyek yang ada, mengejar target penjualan masing-masing,” tegasnya.
Pengembang properti juga melakukan penyesuaian dengan produk yang dibuat. Misalnya hanya membuat satu gedung dari desain awal yang melibatkan beberapa gedung. ”Ini karena pembelinya juga belum sesuai target awal,” ujar dia.
Hadi memprediksi pengusaha maupun konsumen masih mengambil jalur aman di tahun 2023. ”Supaya menekan rugi sesedikit mungkin. Baru nanti melihat 2024 akan seperti apa,” tuturnya.
REI Gresik Sebut Ada Sinyal Positif
Sementara itu, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kabupaten Gresik Widodo Feriyanto menyatakan, pihaknya tetap optimistis menatap bisnis properti di Gresik pada 2023. Dia menyebut, berdasar anilisa pengamat, tahun depan ekonomi global diproyeksikan akan mengalami perlambatan pertumbuhan. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan tertahan di kisaran 2,7 persen, lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2022, yaitu sebesar 3,2 persen.
Dengan kondisi itu, beberapa tantangan sektor perumahan ke depan antara lain kenaikan suku bunga bank. Hal ini mau tidak mau akan menjadi tolak ukur utama calon pembeli. Di satu sisi, rasio kenaikan penghasilan tidak terlalu tinggi. Namun, nilai angsuran KPR akan mengalami kenaikan.
’’Karena itu, user cenderung menahan diri untuk saving dana dan tdk berinvestasi perumahan,’’ ujar Antok, panggilan akrabnya kepada JawaPos.com.
Dikatakan, ada potensi penurunan daya beli dibandingkan 2022. Ancaman resesi global dan inflasi berpotensi menurunkan daya beli, terutama untuk segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). ’’Kemungkinan ada kenaikan harga rumah. Hal ini didorong oleh naiknya harga bahan bangunan sehingga akan terjadi peningkatan biaya produksi rumah,’’ paparnya.
Namun demikian, lanjut Antok, sisi positifnya adalah Indonesia merupakan negara yang diproyeksikan IMF akan mengalami pertumbuhan ekonomi. Yakni, pada kisaran 5 persen pada 2023. Angka itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi global.
’’Kondisi ini masih merupakan sinyal positif untuk perkembangan bisnis yang berbasis lokal, dan salah satunya adalah sektor properti. Semoga pasar perumahan ke depan terus positif,’’ pungkasnya. Info/red

Berita Lainnya
Menkeu Purbaya Bakal Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
The Apurva Kempinski Bali Berhasil Raih 4 Penghargaan Asia Pasifik
Shopee–Tokopedia–Lazada Komit Tertibkan Penjualan Pakaian Bekas Impor