Surabaya – Songsong era industri 4.0, mahasiswa Petra Christian University (PCU) dibekali fasilitas-fasilitas praktik secara nyata, termasuk mengikuti pembelajaran di ruang Laboratorium Smart System yang dimiliki Faculty of Industrial Technology atau FTI Petra Christian University (PCU). Dan didukung Polygon.
Bersamaan dengan gelaran Smart FesTI: Empowering Future through Collaboration, laboratorium yang berada di Gedung P lantai 1, diresmikan. “Era Industri 4.0 menjadi latar belakang dihadirkannya fasilitas ini. Di Laboratorium Smart System, para mahasiswa bisa melakukan simulasi mini industri dengan smart technology,” jelas Dr. Ir. Ekadewi Anggraini Handoyo, M.Sc., Dekan FTI Petra Christian University.
Ada empat station di Lab tersebut yang menggambarkan sistem manufaktur di industri, terutama terkait packaging. “Kompetensi yang bisa didapat mahasiswa saat belajar di Laboratorium Smart System adalah tentang pemrograman robot (SCARA Robot dan Collaborative Robot), Programmable Logic Control, Human Machine Interface, penggunaan vision sensor untuk inspeksi, serta pemrograman Manufacturing Execution System dan Enterprise Resource Planning,” rinci Ekadewi.
Kolaborasi antara akademisi dan industri jadi kunci utama dalam pengembangan tersebut. Oleh karena itu, Kampus Swasta No. 1 di Jawa Timur ini menggandeng beberapa pihak, seperti PT Insera Sena (Polygon), Pusat Industri Digital Indonesia 4.0, dan PT. Surya Sarana Dinamika. Sehingga fasilitas ini bukan hanya mendukung penelitian mahasiswa, tapi juga membuka peluang kolaborasi dalam menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. “Kerja sama antara dunia Industri dan akademisi (DUDI) ini adalah kepentingan dua arah untuk membangun generasi Indonesia emas kedepannya,” ucap Soni Hartanto, COO PT Insera Sena.
Menariknya lagi, selain meresmikan fasilitas baru, FTI juga melakukan pembaruan pada Laboratorium Fisika dengan dukungan dari PT Insera Sena (Polygon) yang memberikan alat laboratorium berupa dua unit sepeda dan satu unit modul kelistrikan sepeda. “Dengan pembaruan di laboratorium ini, mahasiswa dapat bereksplorasi menggunakan alat-alat yang semakin canggih,” imbuh Ekadewi.
Hal ini menurut Soni Hartanto juga sejalan dengan arah pemerintah dalam pendidikan STEAM (Science, Technology, Art, Engineering and Mathematics), “Melalui pembaharuan hingga penambahan fasilitas belajar, kita semua dapat memperkenalkan kepada mahasiswa, dan membuat pembelajaran ke arah fun learning terkait science dalam kehidupan sehari-hari, khususnya sports.”
Selama gelaran Smart FesTI yang berlangsung hingga Jumat (6/12/2024), sejumlah aktivitas dihadirkan. Salah satunya adalah Pameran Technopreneurship dari para mahasiswa, yang menampilkan hasil proyek penggabungan teknologi dengan ide bisnis. Beberapa di antaranya adalah Vending Machine Sampah Organik, eCommerce for Unused Concert Tickets, serta Dispenser Galon Bawah dengan Fitur Fingerprint dan Rel Pegas.
Acara ini juga terbuka bagi para siswa SMA, di mana mereka bisa mengikuti keseruan acara, mulai dari seminar hingga Three-Minute Project Sharing dan Workshop. “Kami ingin memfasilitasi sarana dan lingkungan belajar berbasis teknologi bagi pengembangan talenta dari para siswa hingga mahasiswa. Tujuannya adalah agar mereka nantinya siap untuk berkontribusi dalam dunia industri yang dinamis,” tutup Ekadewi. Info/red
Berita Lainnya
Mahasiswa PCU & SUTD Singapore Gali Pengalaman di RPK Gunung Anyar
Tingkatkan Kemampuan Akuntansi dan Keuangan, UPH Kampus Surabaya Gelar Kompetisi The 9th Accounteneurship Tingkat Nasional
Dukung Ide Bisnis Berkelanjutan, UPH Kampus Surabaya Kembali Mengadakan GREEN 4.0 Business Model Plan Competition Tingkat Nasional