14 October 2024

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Mengutip Ayat Alkitab, Benjamin Netanyahu Tegas Tolak Gencatan Senjata di Gaza

Surabaya – Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata di Gaza, di mana Israel terus melakukan pemboman besar-besaran selama tiga minggu. Hal itu dikatakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (30/10/2023).

Dia menggambarkan serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober sebagai “titik balik” bagi para pemimpin dan negara. Dia mengutip Alkitab bahwa “ini adalah waktunya untuk perang.”

“Hadirin sekalian, Alkitab mengatakan bahwa ‘ada waktu untuk perdamaian dan ada waktu untuk perang.’ Ini adalah waktunya perang. Perang demi masa depan kita bersama,” kata Netanyahu dalam bahasa Inggris pada konferensi pers yang diselenggarakan untuk media asing, dikutip Anadolu Agency (AA).

Netanyahu yang berbicara dalam bahasa Inggris, mengatakan inilah saatnya untuk memutuskan apakah negaranya bersedia berjuang demi masa depan yang penuh harapan dan janji, atau menyerah pada tirani dan teror.

“Israel tidak memulai perang ini” tetapi Israel akan memenangkan perang ini,” katanya.

“Israel akan melawan kekuatan barbarisme sampai meraih kemenangan,” lanjutnya.

“Seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah pada Hamas, menyerah pada terorisme, menyerah pada barbarisme. Itu tidak akan terjadi,” tegasnya.

Dia ingin memperjelas posisi Israel mengenai gencatan senjata di Gaza. Yakni sama seperti Amerika Serikat (AS) yang tidak menyetujui gencatan senjata setelah pemboman Pearl Harbor atau setelah serangan teroris 911, Israel juga tidak akan menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada 7 Oktober lalu.

Dia mengatakan Israel tidak akan menyetujui “penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan” pada 7 Oktober, sama seperti AS tidak menyetujuinya setelah pemboman Pearl Harbor atau setelah serangan 9/11.

Sebelumnya, dia menggunakan teori Amalek, suku yang disebutkan dalam Taurat, untuk membenarkan tindakannya di wilayah kantong Palestina yang terkepung.

Seperti diketahui, tentara Israel memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza, yang terus menerus dilanda serangan udara sejak serangan mendadak Hamas.

Lebih dari 9.800 orang tewas dalam konflik tersebut. Termasuk 8.306 warga Palestina dan 1.538 warga Israel. info/red