Surabaya – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo kembali menginap di rumah warga. Kali ini, Ganjar menginap di rumah milik Tambah Sutrisni (50) warga Desa Trikoyo Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Sontak saja, kedatangan Ganjar di desa kecil itu pada Senin (6/11/2023) membuat heboh. Tak hanya tuan rumah, namun juga seluruh masyarakat desa bahkan lain kecamatan tumplek blek di rumah Tambah.
“Wah, saya sampe nangis, nggak percaya Pak Ganjar mau menginap di rumah saya. Seperti ngimpi saja rasanya. Beliau itu idola saya, biasanya hanya lihat di Instagram, malam ini datang dan mau tidur bareng keluarga saya. Seperti mimpi, bener nggak nyangka,” ucap Tambah dengan mata berkaca-kaca.
Ganjar yang tiba di rumah Tambah sekira pukul 18.00 WIB itu langsung disambut antusias. Tak hanya keluarga, namun juga ratusan masyarakat sudah berkumpul di sana. Mereka juga ingin bertemu Ganjar dan melihat mantan Gubernur Jateng dua periode itu secara dekat.
“Terima kasih, izin saya ngerepoti. Malam ini mau tidur di sini,” ucap Ganjar pada keluarga Tambah.
“Ndak papa pak, kami malah senang sekali kedatangan bapak. Ini anugerah buat desa kami,” ucap warga kompak.
Usai bebersih dan sholat magrib, Ganjar keluar menemui ratusan masyarakat yang sudah berjubel di halaman rumah Tambah. Mereka sudah berkumpul menunggu Ganjar sambil duduk lesehan di atas karpet. Ganjar yang ke luar mengenakan sarung dan berkaos oblong pun menemui mereka dan ngobrol dengan gayengnya.
Ganjar banyak mendengar curhatan dari masyarakat yang ada di sana. Mulai harga sembako mahal, persoalan pupuk, kesehatan, pendidikan, pakan ikan, harga karet hingga curhatan guru honorer. Politisi PDI Perjuangan itu dengan serius mendengarkan masukan dan curhatan warga itu. Beberapa pertanyaan ia jawab dengan gamblang, sambil diselingi guyonan.
“Pak Ganjar asyik sekali. Nggak ada sekat dengan rakyat. Duduk lesehan sambil guyonan. Tapi beliau serius mendengarkan suara rakyat,” ucap Fahmi, salah satu warga.
Dua jam lebih Ganjar ngobrol gayeng dengan masyarakat Musi Rawas. Ia mengaku senang karena mendapat banyak masukan dan harapan dari mereka.
“Hampir beberapa kali saya nginep di rumah warga, saya mendapat banyak masukan. Soal harga pangan, pupuk, pendidikan, kesehatan, guru honorer dan lainnya. Obrolan semacam ini sesuatu yang penting karena kalau pemerintah sering bertemu masyarakat maka masalah akan selesai,” ujarnya.
Untuk itu, selama 10 tahun menjadi Gubernur Jateng, ia rutin tidur di rumah warga. Ia serap semua aspirasi untuk dibuatkan kebijakan yang berasal dari masalah yang terjadi. Dan cara itu tetap ia lakukan hingga saat ini.
“Dengan tidur di rumah warga, bertemu langsung dan ngobrol, kita bisa mengerti apa yang menjadi persoalan masyarakat. Tidak hanya mendengarkan suara rakyat, tapi juga merasakan apa yang mereka rasakan,” tandasnya. info/red
Berita Lainnya
BBCO Indonesia Rayakan Ibadah Natal bersama di Bandung
KPPU Dorong BUMN Ikuti Program Kepatuhan Persaingan Usaha
Presiden Naikkan Upah Minimum Nasional 6,5 Persen, Kadin Jatim: Semakin Beratkan Pelaku Usaha