Surabaya – Legacy Ballroom dan Han Palace Restaurant resmi hadir di Surabaya, Selasa (21/1). Kehadiran venue baru tersebut menjadi langkah signifikan untuk memenuhi kebutuhan meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE) di Jawa Timur.
Jawa Timur masih memiliki peluang besar untuk meningkatkan jumlah dan kapasitas venue MICE guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan menarik investor. Industri MICE di Jatim masih jauh tertinggal dibandingkan Jakarta, terlihat dari panjangnya daftar antrean menyewa gedung.
Selain mengakomodir venue, Legacy Ballroom dan Han Palace Surabaya menghadirkan layanan kuliner premium dalam setiap penyelenggaraan acara penuh kesan.
Tak tanggung-tanggung, tiga koki kelas internasional dari Singapura dan Tiongkok didatangkan demi menyajikan masakan oriental berkualitas tinggi.
Selain itu Han Palace Chinese Restaurant juga hadir menyuguhkan cita rasa hidangan Cantonese yang sebenarnya. Nasi Haisom, aneka dimsum klasik hingga kukus, shifu dengan topping caviar dan hati angsa impor.
Bukan hanya hidangan Cantonese, Legacy Ballroom dan Han Palace juga menyediakan juru masak tradisional maupun western.
Direktur Utama Legacy Ballroom Edwin Wirjadi, mengungkapkan, Legacy Ballroom dan Han Palace memiliki fasilitas modern dengan desain elegan, sehingga cocok untuk setiap momen perayaan.
“Dengan dukungan langsung dari Han Palace dan tiga juru masak dari Singapura dan Tiongkok, kami ingin memastikan setiap tamu merasakan kualitas terbaik, baik dalam cita rasa makanan maupun layanan,” kata Edwin yang juga merupakan Owner Legacy Ballroom.
Peresmian Legacy Ballroom sendiri turut dihadiri oleh Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa. Bangunan berupa gedung tiga lantai ini total memiliki delapan ruangan dan hall yang dapat menampung meeting kecil berjumlah 10 orang sampai 2000 orang untuk event besar.
“Struktur arsitektur bukan hanya estetik, namun juga fungsional untuk segala acara. Mulai rapat, pesta hingga konser musik,” jelas Edwin.
Dia melihat bahwa kebutuhan akan gedung yang mampu mengakomodir agenda besar di Surabaya masih sangat besar. Terutama social event dengan segmen luxury.
“Karena tendensi untuk spend point social event sangat tinggi,” katanya.
Dia menargetkan okupansi per minggu tiga kali event atau 150 event. Sisanya dari corporate event maupun government saat week days.
Edwin mengatakan, bahwasanya MICE merupakan bagian strategis pendukung sektor pariwisata yang mampu mendatangkan dampak ekonomi. Terlebih bagi wisatawan bisnis. Konsep ballroom dan restoran kerap menarik perhatian.
“Dengan hadirnya Legacy Ballroom, diharapkan semakin melengkapi industri MICE yang terus meningkat, mengingat di Surabaya masih kekurangan venue untuk tempat pertemuan,” ungkapnya.info/red
Berita Lainnya
Grand Inna Tunjungan Launching Social Function Packages dan Iftar Buffet Nostalgic Ramadhan
Tahun 2025 Bukit Darmo Golf Rangkul Golfer Muda
Camat Benowo Ungkap Penipuan UMKM Yang Menimpa Warganya