Semarang – Sebanyak 33 museum se-Indonesia berkolaborasi memamerkan koleksi unggulannya di Museum Jawa Tengah Ranggawarsita Semarang, bertemakan Merawat Titipan Nusantara, berlangsung dari 9-13 Juni 2023.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Uswatun Hasanah mengatakan, kegiatan tersebut diikuti museum dari Jateng maupun luar provinsi.
Tujuannya meningkatkan kemonceran Museum Ranggawarsita, dan museum peserta pameran.
“Selain itu, sebagai bentuk kreatif museum,” kata Uswatun, dalam sambutan ketika pembukaan acara.
Ke-33 museum peserta pameran di antaranya; Museum Jawa Tengah Ranggawarsita, Museum Penerangan Kominfo TMII Jakarta, Museum Bank Indonesia Jakarta, Museum Tanah dan Pertanian Bogor Jabar, dan Museum KAA Bandung Jabar.
Selanjutnya ada Museum Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya Sumatera Selatan, Museum Negeri Sumatera Selatan, Museum Negeri Kalimantan Timur Mulawarman, dan Museum Negeri Demmatande Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat.
Ada juga, Museum Swalima Maluku, Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta, Museum Ullen Sentalu Yogyakarta, Museum Jogja Kembali Yogyakarta, Museum Pendidikan Indonesia UNY, Museum Affandi Yogyakarta, Museum Geoteknologi Mineral UPN Yogyakarta, Museum Gempa Prof Sarwidi Yogyakarta dan Museum Mini Sisa Hartaku Yogyakarta.
Berikutnya ada Museum UGM Yogyakarta, Museum Gunung Api Merapi Yogyakarta, Museum Paleoantropologi UGM Yogyakarta, Museum Pahlawan Pancasila Keuntungan Yogyakarta, Museum Pergerakan Wanita Indonesia Mandala Bhakti Wanitatama DIY, dan Museum Air Yogyakarta.
Kemudian, Museum Serat Holistik Soesilowati Soesmono Yogyakarta, Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Yogyakarta, Museum Kapal Samudra Raksa Kabupaten Magelang, Museum BPK RI Kota Magelang, Museum Keris Nusantara Surakarta, Museum Radyapustaka Surakarta, Museum Pers Nasional Surakarta, Museum Gatot Soebroto Kabupaten Semarang, dan Museum Batik Kota Pekalongan.
Sekda Jateng Sumarno mengatakan, museum tempat menyimpan peninggalan benda bersejarah memiliki nilai budaya, histori yang tinggi, dan bagian dari jati diri bangsa, utamanya Jawa Tengah.
“Harapannya, masyarakat bisa mengenal, mengetahui, dan mengambil pelajaran, maka berkunjung ke museum,” kata Sumarno, di sela kunjungannya ke stan museum.
Menurutnya, dengan kegiatan itu setidaknya sama saja mengenalkan peninggalan lalu.
Ia berharap, masyarakat menyadari adanya museum dan mengunjunginya sebagai wujud pengenalan sejarah.
Adapun tujuan kolaborasi antarmuseum itu, terang sekda, erat kaitannya dengan momen peringatan.
Hari Lahirnya Pancasila setiap 1 Juni. Di momen itu, nilai persatuan bangsa amat dijunjung tinggi. Museum yang berkolaborasi ini menjadi bagian jejaring informasi satu sama lain.
“Sehingga masyarakat yang peduli museum, nanti bisa berkunjung. Kalau ingin tahu soal Sriwijaya berati harus ke Palembang dulu,” ujarnya.
Seorang pengunjung dari Semarang mengaku, kegiatan tersebut merupakan hal spektakuler, seperti adanya wayang dan koleksi museum se-Indonesia. Ia dapat mengetahui banyak wawasan di museum.
Pengunjung museum lain, Arum mengaku sangat berkesan dengan acara ini. Karena tema acara adalah Merawat Titipan Nusantara.
Jadi harapannya, dengan adanya acara seperti ini akan membuat masyarakat mencintai sejarah bangsa, dan merawat koleksi kita dengan penuh kasih sayang. Info/red
Berita Lainnya
Masuk Libur Panjang, Jumlah Penumpang Bandara Soetta Alami Kenaikan
Surabaya Bersiap Sambut Tahun Baru Imlek 2576
The Alana Hotel Malang Sajikan Keberuntungan Imlek Lewat Menu Spesial