27 October 2025

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

GKJW Sidoarjo Gelar Seminar Fatherless: Ada, Belum Tentu Hadir

54 / 100 SEO Score

WhatsApp Image 2025 10 25 at 18.48.01

Sidoarjo – GKJW Sidoarjo mengadakan acara BSS, Bincang santai sore dengan tema fatherless “Ada, Belum tentu Hadir.” Istilah fatherless merujuk pada ketidakhadiran ayah di dalam proses pertumbuhan anak dari bayi ke dewasa. Acara fatherless menargetkan untuk keluarga muda dan P3A menghadirkan pada hari sabtu, 25 Oktober 2025.

Seminar ini bertujuan untuk sosok ayah bagi anak dan sebaliknya. Alodokter.com mengatakan Ayah merupakan sosok penting yang dibutuhkan setiap anak. Selain mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, seorang ayah juga harus bisa menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya. Acara diadakan pada pukul 17.00-selesai.

Seminar dibawa oleh MC Pratiwi Anjasari, S.Psi., M.Psi., Psikolog dengan pembicara Sastra Budiharja Santoso, S.Psi., M.Th membahas tentang fatherless, Ada tapi Belum tentu Hadir.

Pembicara Sastra membahas tentang fatherless atau father absence, yaitu ayah hidup dan ada secara fisik (dan finansial), NAMUN tidak hadir secara jiwa (emosional, psikologis, dan spiritual).

Dalam kelekatan keluarga, Ayah adalah figur kedua utk anak. Kebutuhan anak dari disambut oleh ayah ialah perkenalan dunia luar. Maka peran ibu untuk memenuhi kebutuhan dalam seperti kehangatan rumah dan emosi. Kalau peran Ayah itu eksploratif, aksi dan hadapi dunia.

Maka father absence memiliki resiko besar. Antara lain ialah:
1. Peran ibu terlalu berat, tidak bisa optimal.
2. Percaya diri rendah, mudah cemas menghadapi tantangan.
3. Agresivitas/kenakalan
4. Tidak punya arah tidak kenal potensi diri
5. Gambaran akan ayah (BAPA) yang Tidak

Alkitab bahasa Indonesia sehari-hari dari Efesus 5:1 dan Efesus 6:4 menyimpulkan satu kalimat, “Kalian adalah anak-anak Allah yang dikasihi-Nya, sebab itu kalian harus berusaha mengikuti teladan Allah.”

Ayah memiliki peran bagaikan Pohon, dimulai dari akar. Rasa aman dar kasih tanpa syarat. Penjelasan dari Alkitab Yesaya 63 dan Lukas 15:11-32. Isinya ialah “Dalam penghukuman dosa, israel berseru: Ya TUHAN, ‘Engkau sendiri Bapa kami.” (Yesaya 63) dan “Perumpamaan tentang Bapa yang berlari merangkul snaknya yang hilang” (Lukas 15:11-32).

Ayah memiliki peran kedua yaitu dahan, Identitas teguh dengan penerimaan. Peran tersebut mengambil ayat dari Matius 3 17, artinya ayah menghargai karakter bukan performa dan libatkan /afirmasi anak melakukan peran gender.

Ayah memiliki peran ketiga yaitu batang, Otoritas Moral dan Nilai.Peran tersebut mengambil ayat dari Efesus 6.4 dan Ulangan 6:6-7. Berarti ambassadorial Authority Mengajar dan Mendidik dalam Kebenaran Allah.

Ayah memiliki peran terakhir yaitu buah, Afirmasi dan Potensi. Peran tersebut mengambil ayat Efesus 2:10 dan Mazmur 193:13-14. Peran ayah mendorong anak dengan kata, ” Wah Hebat, ternyata Kamu bisa menjadi Pemimpin.”

Pembicara menutup dengan berkisah perumpamaan Anak yang Hilang. Sosok ayah yang ideal bukan hanya tentang keberadaan fisik, tapi juga tentang kehadiran emosional, psikologis, dan spiritual yang kuat dalam kehidupan anak. Dengan memahami perannya sebagai pohon yang memberikan rasa aman, identitas teguh, otoritas moral, dan afirmasi potensi, ayah dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan berakar kuat dalam nilai-nilai kebaikan.info/red/pram

54 / 100 SEO Score