Dirjen Bimas Kristen Buka Kegiatan Konsultasi Badan Pimpinan Sidang se-KGPM tahun 2023

Surabaya – Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) menggelar Konsultasi Badan Pimpinan Sidang se-KGPM tahun 2023 di Jakarta (12/07). Membuka acara ini, Menteri Agama yang diwakili oleh Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung bicara tentang “Satu Kasih, Satu Jiwa, Satu Tujuan”.

Menurut Dirjen, sejak berdiri pada tahun 1933, KGPM adalah mitra strategis Ditjen Bimas Kristen.

“KGPM telah turut aktif menjahit republik ini, menjaga kerekatan sebagai sesama anak bangsa, menjalin kerukunan intern dan antar umat beragama, memelihara iman, meningkatkan literasi umat dan membuka akses yang bermutu pada pendidikan agama dan keagamaan di semua lapisan umat,” jelas Dirjen.

Nampak pula, kata Dirjen, peran aktif KGPM dalam bidang sosial kemasyarakatan, budaya, ekonomi, kesehatan, termasuk peran menjaga kesiapsiagaan umat dalam menghadapi gangguan terhadap NKRI.

Untuk membangun Indonesia, lanjut Ditjen, tidak dapat diserahkan kepada satu atau dua pihak saja, tetapi menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa termasuk warga KGPM untuk menuju pada kehebatan dan keemasan Indonesia.

“Tema konsultasi ini senafas dengan semangat kami di Kementerian Agama; Satu Kasih, Satu Jiwa, Satu Tujuan, dirancang hebat, hidup dan menghidupkan, karena setiap kata bermakna memperbaharui etos dan semangat pengabdian kita,” tandas Dirjen.

“Biarlah spirit iman dan spirit agama akan selalu dijadikan amunisi dalam berpartisipasi mencipatakan dunia yang lebih baik , adil, dan damai,” ujarnya.

Dirjen berpesan kepada seluruh pimpinan KGPM untuk menjaga kekompakan, kerukunan dan soliditas kepengurusan.

“Pimpinan KGPM harus memberi inspirasi bagi jemaat, memberikan contoh hebat dalam melayani Tuhan dan bekerja dan berbakti bagi nusa dan bangsa,” pesan Dirjen kepada seluruh peserta yang hadir.

Lebih lanjut dijelaskan, Ditjen Bimas Kristen terus berbenah dalam memberikan layanan urusan agama kristen, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan kristen, dan dukungan manajemen yang bersih, adaptif dan professional serta berorentasi pada penerima manfaat.

“Sasaran kinerja program prioritas Ditjen Bimas Kristen dikemas dalam tajuk 10.10 (sepuluh-sepuluh). Kesepuluh program tersebut adalah 10 Daerah Prioritas Pembangunan Keagamaan, 10 Aplikasi Layanan Digital, 10 Pusat Inkubasi Layanan Publik Berbasis Moderasi Agama, 10 Transformasi Lembaga Keagamaan, 10 Hibah Tanah untuk Layanan Pendidikan Keagamaan, 10 Pembukaan Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen Baru, 10 Beasiswa Pengembangan SDM, 10 Desa Moderasi, 10 Jurnal Bereputasi dan 10 Bantuan Objek Budaya Keagamaan Kristen,” terang Dirjen.

Untuk menjadikan Indonesia negara yang maju dan hebat, Dirjen mengajak warga KGPM untuk bermitra dengan Ditjen Bimas Kristen.

“Mari bermitra dengan Kabid/Pembimas Kristen di Kanwil Kemenag Provinsi, Kepala Seksi/Penyelenggara Kristen di Kankemenag Kabupaten/ Kota, penyuluh agama kristen, guru agama kristen, sebagai ujung tombak Ditjen Bimas Kristen,” ajak Dirjen.

Moderasi Beragama, ajak Dirjen lagi, dipraktikkan disemua jenjang masyarakat di mana pemuka agamanya menjadi model umat dalam merawat NKRI.

“Menjelang tahun politik 2024, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, berpesan untuk tidak menjadikan rumah ibadah/tempat ibadah untuk kepentingan politik, kampanye politik dan berbagai aktifitas politik lainnya,” tegas Dirjen.

“Mari kita jaga kerukunan umat untuk Indonesia hebat dan demi menjaga kemanusiaan. Mari kita gali semangat beragama yang inklusif yang merangkul semua pihak dan kalangan agar tahan banting terhadap gangguan dan cobaan,” pungkasnya.

Hadir pada kegiatan ini, Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom, Gubernur Sulawesi Utara diwakili Kaban Kesbangpol, Ketua Pucuk Pimpinan KGPM Gbl. Franky Londa, Ketua Panitia Laksma Samuel Kowaas (Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla RI), Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Boy Tumiwa. info/red