Banyuwangi – Pada bulan Februari 2024 ini, Bandara Internasional Banyuwangi mulai melayani penerbangan umrah ke Tanah Suci.
Kepastian muncul usai dilakukannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara penyedia layanan penerbangan PT Jaho Mulya Senjaya dan Perhimpunan Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU) wilayah Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember dan Lumajang (biasa disebut wilayah Sekarkijang).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mengaku bersyukur telah dilaksanakan penandatanganan MoU atau nota kesepahaman.
“Mulai Februari, berangkat umroh bisa lewat Banyuwangi. Warga Banyuwangi dan sekitarnya tidak perlu ke Surabaya, sehingga lebih memudahkan. Semoga barokah bagi semuanya,” ujarnya, Rabu (31/1/2024).
Ipuk mengatakan, penerbangan umroh melalui Bandara Internasional Banyuwangi ini sebagai bentuk dukungan memfasilitasi umat Muslim di Banyuwangi serta sekitarnya yang akan menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Berdasarkan data dari para penyelenggara ibadah umrah, jumlah jamaah dari Banyuwangi dan sekitarnya cukup besar, mencapai sekitar 12.000 orang per tahun.
Bandara Internasional Banyuwangi, didesain mengakomodasi kearifan lokal masyarakat yang mengantarkan maupun menjemput keluarganya yang akan bepergian, termasuk untuk menunaikan ibadah.
Di lantai 2 bandara disediakan anjungan luas, di mana para kerabat bisa melihat langsung aktivitas jamaah sedang menuju pesawat, sampai pesawat lepas landas.
Bandara Banyuwangi telah ditetapkan sebagai penerima penghargaan bidang arsitektur paling bergengsi di dunia, yaitu Aga Khan Award for Architecture (AKAA), yang diumumkan di Jenewa, Swiss, pada September 2022.
Bandara Banyuwangi berhasil menyisihkan 463 nominasi bangunan dengan arsitektur terbaik dari seluruh dunia, yang kemudian disaring menjadi 20 nominasi, dan kini ditetapkan 6 pemenang.
Bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia itu bersanding dengan sejumlah karya tersohor lainnya di dunia yang sama-sama mendapatkan penghargaan.
Ipuk juga mengapresiasi sejumlah pihak yang telah berupaya untuk memajukan Bandara Internasional Banyuwangi.
Direktur Utama PT Jaho Mulya Senjaya Arifah Mulyani mengatakan, penerbangan perdana jamaah umrah, lanjut Arifah, akan berlangsung pada 22 Februari mendatang, diikuti 170 jamaah dari dua PPIU. Para jamaah akan melaksanakan umrah selama 15 hari.
“Selanjutnya kami menjadwalkan akan ada empat kali penerbangan umrah dalam satu bulan, PPIU-nya kami atur bergantian,” imbuhnya.info/red
Berita Lainnya
Ribuan Umat Hadiri Perayaan Natal Yang Diadakan Pemkot Surabaya
Mulai 1 Februari KAI Daop 8 Surabaya Terapkan Grafik Perjalanan Kereta Api 2025
Bank Indonesia Turunkan BI Rate jadi 5,75%