8 November 2025

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Alasan Gen Z Memiliki Lebih dari Satu Akun Media Sosial

49 / 100 SEO Score

20241226 Dua Akun Instagram
Teknologi komunikasi semakin berkembang di zaman Generasi Z atau sering disingkat Gen Z. Era Gen Z super aktif menggunakan media sosial. Salah satunya adalah Instagram. Di media sosial berbasis foto dan video ini, jamak ditemui para pemuda di era Gen Z membuat dua akun Instagram atau bahkan lebih dari dua. Pertanyaannya ialah kenapa? Fungsinya apa sih?

Rizky Pratama, seorang mahasiswa semester ketiga Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya misalnya memiliki dua akun Instagram. Akun pertama yang biasanya digunakan untuk urusan penting, seperti mengunggah tugas berkaitan dengan perkuliahan. Rizky jarang aktif untuk akun pertama. Ia lebih aktif di akun keduanya. Di akun kedua tersebut dia hanya mengikuti akun Instagram keluarga atau teman dekatnya. Akun kedua sering mengunggah muatan-muatan lucu, baik video maupun foto.

Mirip dengan Rizky, Samantha, 21 tahun, seorang pekerja juga memiliki dua akun. Akun pertama memiliki nilai estetik. Ia fokuskan satu hal saja seperti mengunggah konten kehidupan sehari-hari dan hobi fotografinya. Akun kedua berisi muatan yang beragam, tidak fokus satu hal.

Pemuda-pemudi di era Gen Z adalah manusia modern yang tak lepas dari teknologi canggih termasuk telepon genggam (handhone). Gen Z memiliki potensi lebih, strategis, dan kreatif dalam hal berbau digital. Gen Z memasuki era digital sosial memusatkan popularitas di dunia Instagram, salah satu media sosial dengan pengguna mayoritas anak muda.

Kenapa para pemuda memiliki dua akun media sosial, yang sering kali disebut akun publik dan akun pribadi?

Pertama, privasi dan kemanan. Akun publik khusus dibuat untuk masyarakat yang melihat atau mengetahui informasi tentang anda sebagai apa. Akun publik ini tidak bebas. Pemilik akun ingin menunjukkan keunggulannya atau sesuatu yang ingin ditunjukkan di depan publik. Sedangkan akun privat atau pribadi ditujukan khusus untuk teman dekat, sahabat, teman kerabat, dan keluarga. Akun privat ini bersifat bebas memberi informasi tentang pemilik akun Instagram pada orang yang dipercayai. Sebaliknya akun privat juga menjaga privasi dan menghindari orang asing mengetahui hal-hal personal.

Kedua, terkait pengaturan jati diri. Generasi Z memfokuskan pada penampilan yang pantas diperlihatkan pada masyarakat secara daring. Mereka sadar diri itu telah menciptakan citra diri atau menciptakan branding diri. Sedangkan akun pribadi lebih bersifat kasual dan bebas.

Ketiga, menyesuaikan konten untuk pengikut atau followers. Jika pada akun publik, konten atau muatan yang ingin dimuat bersifat “aman”, di akun privat memungkinkan Gen Z berbagi muatan tentang kehidupan sehari-hari mereka atau tidak diatur hanya pada orang tertentu saja.

Keempat, mengelola tekanan sosial. Di akun publik seseorang akan menekankan penampilan yang sempurna atau sesuai selera umum di depan publik sosial. Sedangkan di akun privat, Gen Z lebih fleksibel dan santai tanpa khawatir penilaian atau kritik dari warganet.

Terakhir, terkait tren dan dimanika sosial. Memiliki dua akun kini menjadi bagian dari tren populer di kalangan Gen Z di mana banyak yang melakukannya untuk menyesuaikan diri dengan pola interaksi dan kebiasaan dalam kelompok atau komunitas mereka.

Fenomena ini menggambarkan bagaimana generasi muda memanfaatkan teknologi untuk menjawab kebutuhan sosial yang semakin beragam, sekaligus mengatur berbagai sisi kehidupan mereka di dunia digital.
Para pengguna di zaman Gen Z memiliki dua akun sekaligus diibaratkan memiliki dua wajah. Pandangan masyarakat media sosial melihat sisi pemilik yang mana.

Akun pertama memfokuskan pada akun estetika. Di akun estetika memposting foto yang sama atau memiliki kesan yang sama. Contohnya akun resmi memiliki hobi kopi. Maka akun resmi mengunggah muatan berkaitan tentang kopi. Sedangkan akun kedua atau akun rill. Akun rill memiliki ciri bebas, maka akun rill mengunggah secara acak. Akun rill mengunggah kehidupan sehari-hari, hobi, game dan lain-lain menjadi satu kesatuan.

Sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi, Gen Z mengambil peluang dari media sosial tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk melakukan ekspresi diri, menjaga privasi, dan membangun citra mereka atau sebuah bentuk branding mereka. Gen Z memiliki lebih dari satu akun media sosial mencerminkan bagaimana mereka menghadapi dinamika sosial modern dengan cara yang kreatif dan strategis. Tren ini menunjukkan bahwa di era digital, media sosial tidak sekedar alat, tetapi juga cerminan gaya hidup dan identitas generasi muda.

Penulis: Pramodya Bintang Chairos

49 / 100 SEO Score