Surabaya – Dua imam Katolik dari Kongregasi Misionaris Keluarga Kudus (MSF), Romo Yohanes Agus Riyanto MSF atau yang akrab disapa Suga Sen, dan Romo Stefanus Ruswan Budi Sunarjo MSF atau Mowan, menghadirkan refleksi iman dalam wujud karya seni rupa.
Keduanya menggelar pameran bertajuk “Sabda Menjadi Rupa” yang berlangsung mulai 4–9 Oktober 2025 di Galeri Merah Putih, Surabaya.
Pameran ini merupakan bagian dari Proyek Trilogi Sabda. Sebelumnya, pada tahun 2017, keduanya telah menggelar pameran pertama dengan tajuk “Sabda Menjadi Warna” di Tembi Rumah Budaya, Yogyakarta.
Saat itu, tema warna dipilih untuk menggambarkan dinamika batin manusia yang penuh spektrum. Mulai dari terang, redup, hingga gelap pekat, sebagai simbol suka duka, kecemasan, dan harapan.
Kini, pada pameran kedua, fokusnya beralih ke “Rupa”. Menurut Suga Sen dan Mowan, “rupa” adalah wujud visual dari kontemplasi iman yang sebelumnya hanya ada dalam konsep pikiran, lalu menjelma nyata dalam goresan di atas kanvas.
“Dari yang tak kelihatan menjadi kelihatan, ada proses inkarnasi di sini. Karya seni ini bukan sekadar rupa, melainkan buah percakapan batin yang dalam dengan Sang Sabda,” ungkap keduanya dalam pernyataan bersama.
Dukungan Gereja
Pameran dibuka secara resmi oleh Uskup Surabaya, Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh.
“Judul Sabda Telah Menjadi Rupa mengingatkan kita pada Injil Yohanes 1:14, bahwa firman telah menjadi manusia. Melalui karya-karya ini, kita diajak melihat bagaimana Sabda Allah menjelma dalam bentuk seni. Lukisan-lukisan ini bukan sekadar karya artistik, tetapi refleksi spiritual yang mendalam tentang kehadiran Tuhan dalam hidup,” ujarnya.
Uskup Agustinus juga menekankan bahwa seni dapat menjadi sarana untuk mengalami Tuhan sekaligus mengungkapkan keindahan kasih-Nya.
Ia berharap pameran ini mampu menginspirasi publik agar lebih peka, peduli, serta mengasihi sesama melalui permenungan seni.
Perspektif Seni
Pengamat seni Totok Barata menilai karya-karya Suga Sen dan Mowan memiliki kekhasan spiritual yang kuat.
“Proses melukis bagi keduanya merupakan laku rohani. Ini adalah jalan kontemplatif untuk mengejawantahkan nilai-nilai esoteris dari percakapan batin mereka dengan Sabda. Melukis bukan sekadar aktivitas artistik, tetapi juga pengalaman iman yang terus-menerus,” ujarnya.
Ia menambahkan, lukisan-lukisan yang dipamerkan perlu dinikmati bukan hanya sebagai karya visual, melainkan juga sebagai “kode ilahiah dan kemanusiaan” yang mengandung dialog antara Tuhan dan manusia, manusia dengan sesamanya, serta manusia dengan dirinya sendiri.
Dalam kesempatan itu, Romo Stefanus Ruswan (Mowan) menegaskan bahwa pameran kali ini adalah upaya menangkap “wajah dunia” yang ia hidupi sebagai imam dan seniman.
“Rupa atau wajah yang saya tuangkan adalah refleksi dari masyarakat yang saya temui. Saya berusaha menangkap Sabda yang hadir dalam keberagaman budaya, identitas, dan warisan Indonesia. Melalui seni, saya belajar melatih kepekaan terhadap Sabda yang menjelma dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, Romo Yohanes Agus Riyanto (Suga Sen) menyampaikan bahwa “rupa” dalam pameran ini menegaskan kembali pencarian manusia terhadap makna hidup.
“Apa pun bentuk rupa itu, kita syukuri agar menjadi berkat. Kita hanyalah individu yang ambil bagian dalam menyiapkan perjamuan agung,” katanya.
Ruang Refleksi Publik
Pameran “Sabda Menjadi Rupa” tidak hanya menyajikan karya seni sebagai objek estetika, melainkan juga mengundang publik untuk melakukan refleksi spiritual.
Melalui lukisan-lukisan tersebut, para pengunjung diajak menemukan kembali hubungan antara Sabda, kehidupan, dan rupa dunia.
Dengan rangkaian pameran yang direncanakan sebagai trilogi, Suga Sen dan Mowan berharap bahwa karya seni mereka dapat terus menjadi jembatan kontemplasi, refleksi, dan aksi nyata dalam kehidupan iman.
“Tujuan akhirnya adalah transformasi dan transfigurasi, agar seni menjadi jalan untuk lebih dekat kepada Sang Sumber Sabda,” tulis keduanya dalam pengantar pameran. Info/red
Berita Lainnya
Aloft Surabaya Pakuwon City Hadir Sebagai Destinasi MICE Terbaru di Surabaya Timur
Rayakan Ulang Tahun ke-4, Grand Mercure Malang Mirama Kokoh Melangkah dan Berinovasi
KAI Daop 8 Surabaya Lakukan Pengecekan Lintas