14 October 2024

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Prodi Akutansi Universitas Ciputra Surabaya Dampingi Pengelolaan Kas Dalam Organisasi Nirlaba

Surabaya,pustakalewi.com – Tata kelola keuangan perlu diterapkan pada semua organisasi, termasuk organisasi nirlaba khususnya pada organisasi nirlaba keagamaan. Prinsip-prinsip tata kelola keuangan terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan.

Gereja merupakan salah satu contoh organisasi nirlaba, tempat di mana para umat Kristiani melaksanakan kegiatan peribadatannya. Gereja bertanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai kondisi keuangan Gereja dalam bentuk laporan keuangan kepada pemerintah dan Jemaatnya.

Tim pengabdiam masyarakat Program Studi Akuntansi Universitas Ciputra yang diketuai Anastasia Filiana Ismawati, S.E., Ak., M.Acc. dengan anggota Fanny Septina, S.E., M.M. melakukan pendampingan ikut perbaikan sistem di salah satu gereja yang ada di Surabaya.
Anastasia Filiana Ismawati, S.E., Ak., M.Acc. menjelaskan bahwa gereja sebagai salah satu bentuk organisasi nirlaba di bidang keagamaan yang memiliki peran dalam kesejahteraan sosial terutama dibidang keagamaan. Pendanaan dalam operasional gereja bersumber dari para jemaat dan donator sehingga gereja berkewajiban membuat pelaporan pengelolaan keuangannya

“Laporan keuangan Gereja harus dibuat secara berkala untuk kepentingan Jemaat, karena sumber pemasukkan Gereja berasal dari uang persembahan syukur yang adalah pendapatan utama Gereja yang bersumber dari Jemaat. Selain persembahan syukur, terdapat juga sumbangan dari donatur yang membantu dalam pembiayaan kegiatan Gereja.” Ungkap Anastasia Filiana Ismawati, S.E., Ak., M.Acc.

Anastasia Filiana Ismawati, S.E., Ak., M.Acc.Persembahan serta sumbangan yang diterima Gereja memiliki jumlah yang besar. Maka dari itu, diperlukan tata kelola keuangan yang baik agar informasi penerimaan dan penggunaan yang tersaji di dalam laporan keuangan dapat tersampaikan kepada Jemaat dan donatur dengan baik.

Keterlibatan tim bertujuan untuk memastikan bahwa pendokumentasian kegiatan pengelolaan keuangan yang jelas dan lengkap dapat menghasilkan informasi keuangan yang akurat. Dokumentasi dapat berupa Standar Operasional Prosedur (SOP). Adanya pengelolaan keuangan gereja yang terdokumentasi dengan rinci memudahkan seluruh pengelola gereja untuk melakukan pengendalian dan pengecekan atas seluruh aktivitasnya.

Selain itu, harapan yang ingin dicapai oleh tim pengabdian masyarakat Program Studi Akuntansi Universitas ciputra adalah memastikan apabila terdapat permasalahan dan ketidaksamaan pandangan dapat diantisipasi dan kualitas pelayanan dapat lebih baik.

Pada kesempatan yang sama Pnt Ivan Lucius Weinar selaku ketua majelis jemaat menyampaikan Gereja sebagai sebuah organisasi keagamaan yang menjalankan fungsinya secara dinamis yang harus mengenal mengenai pertanggungjawaban kinerja tiap pengelolanya. Dalam pengelolaannya, didalamnya juga mengatur mengenai keuangan gereja.

“Uang merupakan aspek penting dan rentan terhadap risiko. Peran bendahara sangat penting dalam organisasi. Dalam hal ini bendahara berkewajiban untuk menata, mengatur dan mengolah keuangan gereja baik dari sisi pengeluaran maupun pemasukan gereja” tukas Pnt Ivan Lucius Weinar.

Patut diketahui bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan pendanaan internal dari lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat universitas Ciputra Surabaya untuk periode tahun 2022/2023. Info/red