Surabaya – Organisasi non-profit yang berfokus pada penguatan dan pemberdayaan perempuan muda Indonesia, Let’s Invest, Girls! berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia Sidoarjo menyelenggarakan workshop bertema “The Power From Within”.
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta SMA/SMK dari 10 sekolah yang berada di Sidoarjo dan sekitarnya untuk memberikan wawasan, inspirasi, dan kiat-kiat seputar literasi keuangan, kepemimpinan, dan komunikasi.
Elvera N. Makki, Inisiator Let’s Invest, Girls! menyatakan, organisasinya memiliki misi agar perempuan muda Indonesia bijaksana mengelola, memitigasi risiko, dan mengembangkan keuangan secara independen. Tak hanya itu, fondasi gerakan ini merupakan penguatan dan pemberdayaan perempuan Indonesia agar mampu mengoptimalkan potensinya, merealisasikan mimpinya, dan menjadi versi terbaik dirinya.
Hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan tahun 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, telah naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03 persen, tetapi masih terdapat gap/perbedaan dengan tingkat inklusi keuangan (85,1%)1.
“Data inilah yang juga turut mendorong Let’s Invest, Girls! untuk menggiatkan program literasi keuangan yang berfokus pada remaja puteri sebagai kelompok yang sangat menentukan dalam pengambilan keputusan finansial tidak hanya bagi dirinya, namun juga saat berkeluarga nantinya, sehingga harus dibekali ilmu dan wawasan finansial praktis yang benar sejak awal,” kata Elvera.
Selain itu, generasi milenial dan Gen-Z lekat sekali dengan kegiatan konsumsi yang dari masa ke masa memerlukan keuangan yang selaras dengan gaya hidup mereka. Diambil dari studi Morgan Stanley, Institute for Sustainable Investing, pada tahun 2017, menyebutkan bahwa selain memperhatikan gaya hidup, terdapat tren yang menarik dari generasi muda.
Mereka cenderung melakukan pembelanjaan dan investasi dari perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan mereka, antara lain thrifting (belanja hemat dan ramah lingkungan dengan membeli barang-barang bekas berkualitas), recycled materials (belanja produk daur ulang), dan emissions-focus (belanja dengan memperhatikan faktor emisi). Sebanyak 86% generasi milenial tertarik, dan 72% Gen-Z mengekspresikan harapannya bahwa dengan melakukan investasi yang bertanggungjawab dapat mengarah pada hasil yang berkelanjutan bagi masyarakat2.
Hal ini selaras dengan hasil survei 127 responden Gen Z di tanah air dari International Association of Business Communicators (IABC) Indonesia pada Juli 2022, yang menyatakan 90,5 persen responden setuju bahwa institusi harus mengintegrasikan praktik Keberlanjutan dalam operasional mereka.
Proses pembelian produk dan jasa ditentukan oleh seberapa baik perusahaan tersebut melakukan bisnisnya bagi masyarakat. “Ini merupakan tren baik di kalangan muda yang ingin kita sebarkan melalui program literasi keuangan juga, sebagai bagian dari responsible spending and investing,” imbuh Elvera. info/red
Berita Lainnya
OJK Dorong Penguatan BPR dan BPRS Jawa Timur
Kolaborasi Telin dan Citra Connect Perkuat Ekonomi Digital Indonesia
Grand Swiss-Belhotel Darmo Rayakan Peringatan Hari Disabilitas Internasional Bersama Yayasan Anak Terang Ceria