Bagi warga negara Indonesia yang telah menetap lama di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sedang menghadapi dilema yaitu ancaman pemerintah akan mencoret nama mereka sebagai WNI padahal di sisi lain mereka membutuhkan pekerjaan/ penghasilan atau sebatas “balas jasa” dibawah payung “dimana kaki berpijak di sana langit dijunjung” sehingga mereka mau menjadi Askar Wataniyah di Malaysia atau mau mengikuti Wajib Militer di Singapura.
Hal ini menjadi pukulan telak bagi pemerintah dan bangsa ini karena sudah sekian puluh tahun negeri ini aktif mengirimkan TKI/TKW ke berbagai negara hanya untuk menjadi “Babu” atau “Pekerja Kasar” bangsa lain dikarenakan pemerintah kita tidak dapat memberikan pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi rakyatnya baik di perkotaan apalagi di pedalaman dan lebih apalagi di perbatasan dengan negeri tetangga. Padahal di perbatasan itulah mereka dapat melihat dan merasakan akan bedanya hidup di negeri sendiri dan negeri orang lain. Bagi pejabat, bagi politikus, bagi orang kaya di negeri ini pastilah akan berteriak “Rakyat Indonesia harus punya rasa nasionalisme yang tinggi” tapi mereka lupa bahwa rakyat lebih membutuhkan nasi, minyak tanah, Listrik, pendidikan dan kesehatan. Jadi lebih baik Pemerintah tutup mata saja daripada rakyatnya berkata “mana tanggung jawabmu ?” asalkan rakyatnya tidak disuruh jadi pengebom berbagai tempat wisata dan bisnis di negeri ini.
Labih Basar
Jl. Griya Kebraon Barat VIII – BH 4 Surabaya
Berita Lainnya
Kesalahan Pengajaran Allah Tritunggal