20 March 2025

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

BPS: Penduduk Jatim yang Bekerja Sebesar 21,03 Juta Orang

10 / 100
pekerja

Surabaya – Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2021 menunjukkan jumlah penduduk Jawa Timur yang bekerja sebesar 21,03 juta orang dan jumlah penduduk yang mencari kerja sebesar 1,28 juta orang.

Melansir laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur dalam laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur 2022 pada tanggal 30 Desember 2022, tercatat bahwa jumlah penduduk yang sekolah, mengurus rumahtangga, dan lainnya masing-masing sebesar 2,09 juta, 5,90 juta, dan 1,39 juta orang.

Dibanding Agustus 2019, jumlah pekerja turun sebesar 69,65 ribu orang dan jumlah pengangguran naik sebesar 466,02 ribu orang.

Sebagaimana diketahui, selama Agustus 2021 Indonesia masih mengalami pandemi Covid-19 yang memengaruhi kondisi ketenagakerjaan Jawa Timur.

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, menerangkan bahwa kegiatan utama penduduk usia 15 tahun ke atas selama seminggu yang lalu, menurut ILO, dapat digolongkan menjadi bekerja, mencari pekerjaan, sekolah, mengurus rumahtangga, dan lainnya.

Penduduk yang bekerja dan mencari kerja kemudian disebut sebagai angkatan kerja, sedangkan penduduk yang sekolah, mengurus rumahtangga, dan lainnya (selain kegiatan pribadi) disebut sebagai bukan angkatan kerja.

“Kegiatan utama ini didasarkan pada penggunaan waktu terbanyak selama seminggu terakhir,” kata Dadang.

Secara persentase, laki-laki menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja (79,2 persen) dan bersekolah (6,3 persen).

Berbeda dengan laki-laki, perempuan mengalokasikan waktu terbesarnya untuk bekerja (53,3 persen) dan mengurus rumahtangga (33,6 persen).

“Aktivitas yang berbeda menurut gender ini didasari oleh norma sosial bahwa laki-laki adalah sumber pendapatan utama dalam rumahtangga dan perempuan adalah pengurus/perawat rumahtangga yang utama,” ujar Dadang Hardiwan.

Melansir laman resmi BPS Provinsi Jawa Timur dalam laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur 2022 pada tanggal 30 Desember 2022, tercatat bahwa selain jenis kelamin, kegiatan utama seminggu yang lalu juga berbeda menurut tingkat pendidikan.

Hubungan antara tingkat pendidikan dan aktivitas bekerja menyerupai kurva J. Hal ini mengindikasikan peran penting pendidikan bagi seseorang untuk terjun dalam pasar kerja.

Seseorang yang berpendidikan tinggi relatif cenderung terjun dalam pasar kerja untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya selama bersekolah. Selain itu, tujuan lainnya adalah memperoleh imbal balik materi sebagai balasan jerih payahnya selama bersekolah.

Seseorang yang berpendidikan rendah, lanjut Dadang, juga mempunyai persentase bekerja yang relatif tinggi dibanding tingkat pendidikan lainnya. Seseorang yang berpendidikan rendah biasanya mempunyai upah yang relatif rendah pula karena sebagian besar mereka berstatus sebagai pekerja kasar dan bekerja di sektor informal.

“Sebagai bagian dari survival strategy, mereka akan bekerja apa saja untuk bertahan hidup sehingga partisipasi bekerjanya relatif tinggi,” kata Kepala BPS Jatim. info/red

10 / 100