11 December 2024

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Ada 6 Lukisan Karya Vincent Prijadi Purwono Dipamerkan Meriahkan Hari Jadi ke-11 The Piano Institute

11 / 100
1000068372

Surabaya – Sekolah Musik The Piano Institute genap berusia 11 tahun, pada 29 Juli 2023. Hari Jadi dirayakan di Iconium Piano Hall The Piano Institute, Ruko Soho Klampis, Jl. Klampis Jaya No.1-7 Surabaya. Yang menarik pada perayaan ini dengan digelarnya pameran lukisan, salah satunya karya pelukis autistik Vincent Prijadi Purwono.

Rudy Purwono orangtua Vincent menyampaikan 6 buah karya lukis Vincent dipamerkan untuk memeriahkan HUT ke-11 The Piano Institute.

“Vin Autism Gallery diundang The Piano Institute untuk memamerkan beberapa lukisan. Selain karya lukis Vincent juga dipamerkan lukisan karya Aline dan An An. Mereka juga autis dan murid binaan Vin Autism Gallery,” jelas Rudy owner Vin Autism Gallery Surabaya.

Masih penjelasan Rudy, bahwa dalam waktu dekat, Vincent juga mengikuti pameran di Bali bersama para seniman ternama di tanah air. Di sana, Vincent juga akan demo melukis langsung. “Vincent membawa beberapa lukisan terbarunya di Bali nanti,” ujar Rudy berharap pameran lukisan di The Piano Institute bisa dinikmati para hadirin yang hadir.

“Kami dari Vin Autism Gallery mengucapkan selamat ulang tahun ke-11 The Piano Institute, semoga tambah maju, berkembang dan meningkatkan kreativitas anak anak Indonesia,” ucap Rudy.

Tak hanya memamerkan lukisan, dalam perayaan tersebut juga menampilkan para murid bermain piano dan menyanyi. Para hadirin juga diajak tour keliling melihat fasiltas gedung dan kelas belajar musik.

Catherine Tanujaya Founder & CEO The Piano Institute menceritakan awal tertariknya dengan lukisan karya Vincent dan mengundangnya untuk dipamerkan tepat di hari jadi The Piano Institute.

“Saat itu, saya pas lagi makan di depan Vin Autism Gallery. Kemudian saya masuk, melihat lukisan karya Vincent dan saya menghubungi Pak Rudy orangtua Vincent, lalu terbentuk kerjasama ini,” jelas Catherine Tanujaya.

“Musik dan Art satu kesatuan, tepat pada perayaan ini, saya mengajak kerjasama Vin Autism Gallery untuk memamerkan karya-karya lukisannya, karena saya juga ingin mengajarkan kepada anak-anak didik kami di sini dan juga masyarakat bahwa Art itu sesuatu hal yang harus dinilai lebih. Apalagi pelukis atau artisnya itu adalah anak-anak penyandang kebutuhan khusus,” imbuhnya.

Catherine pun mengapresiasi perjuangan Vincent menjadi pelukis yang terus berkembang hingga kini.

“Perjuangan seorang anak autis itu tidaklah mudah. Bagaimana dia bisa menaruh semua imajinasi, skill dan talentanya dalam sebuah lukisan. Itu pasti ada pengorbanan orang-orang di sampingnya, mungkin orang tuanya, bisa jadi gurunya juga. Dan saya akui kegigihan Vincent sangat luar biasa,” tukas Catherine.

Pada kesempatan itu, Catherine juga menceritakan perjuangannya mendirikan sekolah musik The Piano Institute yang sempat ditentang orangtuanya, padahal sejak kecil ia dileskan piano oleh sang mama yang membuatnya jatuh hati dengan alat musik tersebut.

Menjelang kelulusan SMA, Catherine mengungkapkan keinginannya melanjutkan pendidikan sekolah musik kepada orangtuanya.

“Sepuluh tahun lalu, sekolah musik masih hal yang tabu. Orangtua saya tidak mendukung. Mereka malah mengatakan mau jadi apa setelah lulus,” jelasnya sambil tersenyum mengenang peristiwa tersebut.

Namun tekad yang besar, menghantarkan Catherine Tanujaya lulus dari Australian Institute of Music dan Sydney Conservatorium of Music (Australia), pada tahun 2011.

Tahun 2012, ia membuka The Piano Institute. “Saat ini murid yang belajar di sini kurang lebih 200 orang. Mulai dari balita hingga dewasa. Salah satu murid kami, Allison Gwen Handojo baru saja menang lomba main piano di Australia. Itu yang membuat kami sangat bangga,” jelasnya.

Pada kegiatan hari jadi, The Piano Institute juga memperkenalkan Iconium Piano Hall di lantai 5 untuk menggelar konser. Ruang tersebut juga disewakan untuk masyarakat umum berkegiatan, seperti seminar, konser, kelas zumba, kelas Yoga, workshop, recording, dan lain lain.

Catherine berharap, The Piano Institute terus berkembang, tak hanya sebagai tempat les belajar musik, tapi juga sarana edukasi dengan pengembangan program dan materi kurikulum yang diajarkan.

Demikian pula para pengajar terus meningkatkan ilmunya untuk ditularkan kepada para siswa, sehingga dapat meraih prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Info/red

11 / 100