10 June 2023

PUSTAKALEWI NEWS

Progresif dalam Pemikiran, Pluralis dalam Pemberitaan

Bupati Ipuk Cairkan Rp 13,8 Miliar Insentif bagi Nakes

10 / 100
Ipuk insentif nakes

Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Kembali mencarikan insentif untuk para tenaga kesehatan (nakes), Jumat (30/7/2021). Kali ini Pemkab Banyuwangi mencairkan Rp 13,8 miliar untuk tenaga kesehatan yang berasal dari dana APBD 2021.

Insentif tersebut ditujukan bagi 906 tenaga kesehatan, mulai dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya seperti ahli teknologi laboratorium medik, nutrisionis, sanitarian, terapis gigi dan mulut (perawat gigi), apoteker, psikolog, dan lainnya.

“Insentif tenaga kesehatan ini adalah anggaran daerah (APBD). Mohon maaf agak terlambat, karena memang prosedurnya terus menyesuaikan aturan dari pusat. Alhamdulillah, hari ini insentif sudah bisa dicairkan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menyerahkan insentif di Puskesmas Singotrunan.

Bupati dari DPI Perjuangan itu mengatakan, insentif ini tentu tidak sebanding dengan dedikasi dan pengorbanan para tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi.

“Dedikasi dan pengorbanan Bapak/Ibu semua tidak akan bisa dinilai dengan uang. Insentif ini adalah dukungan dari pemerintah, Insya Allah kami terus berupaya memberikan terbaik yang pemkab mampu,” jelas Ipuk.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Widji Lestariono, menjelaskan, insentif nakes ini diberikan kepada tenaga kesehatan yang bekerja menangani covid-19 di RSUD Blambangan, RSUD Genteng, Laboratorium kesehatan daerah (labkesda), dan 45 puskesmas.

“Totalnya Rp 13,8 miliar,” kata Rio, panggilan akrab dr. Widji Lestariono. 

Rio merinci, untuk dokter spesialis di RSUD mendapat insentif sekitar Rp 15 juta per bulan, dokter umum sekitar Rp 10 juta/bulan, perawat/bidan Rp 7,5 juta/bulan. Untuk nakes di puskesmas sekitar Rp 5 juta perbulan.

“Itu angka optimal yang didapat, insentif diberikan menyesuaikan kasus yang mereka tangani,” kata Rio.

Salah seorang perawat penerima insentif, Yudo Budi Haryono mengaku senang akhirnya bisa menerima insentif.

“Terus terang bahagia, ini bisa menjadi salah satu penyemangat bagi kami untuk tidak menyerah menangani. Insentif sebenarnya bukan alasan satu-satunya bagi kami untuk bekerja, sebagai nakes kami memang terpanggil untuk terus melakukakan penanganan kesehatan. Kami merasa terharu, bahwa pengabdian diapresiasi pemerintah, salah satunya dalam bentuk insentif ini,” kata Yudo.info/red

10 / 100
Verified by MonsterInsights